Bondowoso
Libatkan Dinas Pertanian, DPRD Bondowoso Kembali Pantau Kios dan Distributor Pupuk
Memontum Bondowoso – Komisi II DPRD Bondowoso kembali melakukan pemantauan ke kios dan distributor pupuk. Menggandeng Dinas Pertanian, eksekutif dan legislatif bersama turun langsung ke kios dan distributor. Bahkan, ujung tombak di lapangan yakni petugas Penyuluh Pertanian (PPL) juga diikutsertakan.
Anggota Komisi II DPRD Bondowoso, dari Fraksi Persatuan Pembangunan dan Demokrat, Abdulatip, mengungkapkan bahwa dalam setiap Kunker, peserta atau warga yang ditemui pasti dan selalu menanyakan kelangkaan pupuk bersubsidi. “Ini menjadi perhatian dan kasihan petani. Karena saat membutuhkan pupuk bersubsidi, harganya mahal dan sulit didapat. Terutama, petani yang hanya bisa menanam setahun sekali,” kata mantan Kades ini, Kamis (03/02/2022).
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Ditambahkannya, bahkan pihaknya yang juga seorang petani, juga sulit mendapatkan pupuk bersubsidi. Kalaupun ada, maka harganya berkisar Rp 300 hingga Rp 350 ribu/kw. Padahal sesuai HET, hanya Rp 225 ribu/kw.
Sementara itu, Ketua Komisi II, Andi Hermanto, S.Sos, mengatakan bahwa Kunker kali ini memang fokus pada Sidak keberadaan pupuk bersubsidi. Berdasar hasil kajiannya atas pengaduan yang dilakukan petani.
Data memontum.com, HET pupuk jenis Urea Rp 2.250,00 per kg, SP-36 Rp 2.400,00, ZA Rp 1.700,00, dan NPK Rp 2.300,00 per kg. (zen/sit)