LPPM UB Tingkatkan Program Pengabdian Masyarakat

Menurut Nuhfil, dalam program Doktor Mengabdi tersebut, selain membantu dan mengembangkan potensi yang ada di suatu daerah, para doktor UB juga memperkenalkan hasil penelitiannya kepada masyarakat.

“Program Doktor Mengabdi ini bisa diterapkan dan menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain,” tambahnya

Perlu diketahui, dua model pengabdian masyarakat yang telah dijalankan oleh UB Malang, baik Doktor Mengabdi maupun Institusi Mengabdi, hingga kini menjadi perhatian dari pemerintah pusat. Melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemen PDTT RI), pemerintah mengajak UB Malang untuk menjalin kerjasama khususnya dalam pembangunan desa.

“Insyallah bulan April ini kita harapkan bisa MoU,” terang Nuhfil.

Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Kementerian Desa PDTT RI, Prof Dr Haryono Suyono MA, PhD, menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh UB Malang. Menurutnya, program Doktor Mengabdi tersebut ke depan dapat membantu pemerintah khususnya dalam meningkatkan kualitas desa.

“Gagasan tadi akan saya tampung sebagai utusan UB untuk diberikan kepada Menteri Desa dan jajarannya,” ungkapnya.

Dana desa tidak lewat gubernur, hingga kecamatan. Tapi dari pemerintah pusat langsung ke kepala desa agar tidak terpotong. Sayangnya, saat pertama kali diluncurkan, tidak pernah mendapatkan sosialisasi dan aturannya, sehingga rawan penyalahgunaan yang berakibat banyak kepala desa terkena sanksi hukum.

“Kehadiran perguruan tinggi dalam sinergitas program, dapat meminimalisir penyalahgunaan dan membantu pengembangan desa,” tandas Haryono. (adn/gie)

Laman: 1 2