Banyuwangi
Mahasiswa Untag Dihajar Pemabuk Sampek Semaput
Memontum Banyuwangi —Ilham Pratama (19) warga Dusun Krajan, RT 03 RW 01 Desa Licin, Kecamatan Licin, Banyuwangi, harus dirawat di Rumah Sakit (RS) akibat dikeroyok segerombolan pemuda mabuk, Sabtu (28/10/2017) sekitar pukul 22.00 Wib. Saat ini, pria yang masih duduk di semester 1 ini harus menjalani rawat inap di RS Yasmin. Dia memulihkan kondisinya yang babak belur akibat dihajar segerombolan pemuda mabuk.
Pasalnya mata sebelah kanan tampak lebam dan pelipisnya diperban. Ini akibat terkena lemparan batu saat melintas di Jl Wijaya Kusuma, tepatnya di depan sekretariat Kwarcab Banyuwangi. Dari penelusuran media ini, saat itu korban akan mengantarkan dua rekannya pulang di wilayah Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri.
Namun tiba di depan Kwarcab Banyuwangi, ada segerombolan pemuda yang sedang pesta miras tiba-tiba menghadang. Korban mencoba menghindar dari hadangan para pemuda yang sudah mabuk itu.
“Saat kejadian, saya dan dua teman melintas di depan gerombolan pemuda yang pesta miras itu. Karena merasa tidak aman, saya berjalan pelan. Namun tidak disangka, saya justru dihadang mereka. Saya mencoba menghindar. Tahu-tahu begitu saya sadar, sudah berada di rumah sakit ini,” ucapnya pelan seraya menahan sakit.
Menyikapi hal ini, Ahmad Farid alias Mamak mengaku sangat prihatin atas kejadian yang menimpa keponakannya ini. Menurutnya, kejadian ini jangan sampai terulang lagi, dan meminta kepada aparat Polsek Giri harus bertindak tegas.
“Agar kejadian seperti yang menimpa keponakan saya terjadi lagi, Polsek Giri harus bertindak tegas, karena waliyah GOR Tawang Alun dan sekitar Jalan Wijaya Kusama masih dalam wikayah hukum Polsek Giri. Setidaknya aparat Polsek Giri sering patroli atau memantau wilayah tersebut karena di tempat itu banyak pemuda-pemuda kumpul, dan sangat rawan akan tindakan kejahatan, seperti yang dialami oleh keponakan saya ini,” pinta Mamak sapaan Ahmad Farid. (but/yan)