Sidoarjo
Masuk 10 Besar Kabupaten Sangat Inovatif, Bupati Sidoarjo Paparan di IGA 2018
Memontum Sidoarjo—- Pemkab Sidoarjo masuk sepuluh besar sebagai daerah sangat inovatif yang bakal penerima penghargaan dalam ajang Pemerintah Daerah Inovatif atau Innovative Government Award (IGA) Tahun 2018.
Acara yang diselenggarakan Pusat Litbang Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri ini, melakukan penyaringan dengan hasil 5 provinsi, 10 kabupaten dan 10 kota sangat inovatif dan 2 daerah berdasarkan klaster daerah tertinggal yang melahirkan inovasi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah masing-masing. Sejumlah daerah ini, sebelumnya dinyatakan lolos dalam tahapan penilaian profil daerah.
Oleh karena itu, Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah memaparkan sejumlah inovasi dihadapan tim penilai yang terdiri dari unsur Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Lembaga Administrasi Negara, Kementerian Riset dan Teknologi, Kemkominfo, serta tim juri akademisi. Paparan itu disampaikan di ruang Innovation Center, Kementerian Dalam Negeri RI, Jakarta, Selasa (04/12/2018.
Inovasi yang dipaparkan Bupati Sidoarjo dalam acara ini adalah inovasi yang sudah diterapkan perangkat daerah di lingkungan Pemkab Sidoarjo minimal 2 tahun sesuai ketentuan dari IGA Award 2018. Inovasi itu antara lain, SIPPADU (Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Terpadu berbasis online). Sippadu telah direplikasi lebih dari 60 kabupaten/kota kerjasama dengan KPK RI dan masuk dalam Top 33 Perizinan Online oleh Kemenpan RB. Di bidang kesehatan, RSUD Sidoarjo membuat terobosan dengan inovasi SI MANEIS (Sidoarjo Maternal Neonatal Emergency sms gateway). Inovasi Si Maneis untuk upaya mengurangi tingginya angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan. Tahun 2016 Inovasi Simaneis masuk dalam Top 99 Inovasi pelayanan publik Kemenpan RB.
Selain itu, untuk mendeteksi pendegaran bayi sejak dini, Sidoarjo punya Inovasi pelayanan publik berupa Skrining pendengaran bayi. Inovasi ini diberi julukan SIPANDU atau Skrinning Pendengaran Balita di Posyandu yang dibuat UPT ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) Dinas Pendidikan Sidoarjo. Sipandu masuk dalam Top 25 Kovablik tingkat Propinsi Jawa Timur.
Sedangkan pelayanan di tingkat Puskesmas, Sidoarjo membuat aplikasi SIAP TARIK (Sistem informasi layanan antrian puskesmas Tarik). Dengan aplikasi Siap Tarik pasien bisa mengambil nomor antrian pelayanan puskesmas dari rumah. Inovasi Siap Tarik mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Timur.
Untuk menangani pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Sidoarjo memiliki KOPISEMEL (Komunitas Pendamping Kesehatan Mental) yang dibentuk Puskesmas Krian.
Urusan penyelenggaran pemerintahan, Sidoarjo menerapkan e planning, e budgeting dan e musrenbang. Sedangkan di tingkat kecamatan ada inovasi Berkas Mlaku Dewe (BMW). Yaitu layanan kependudukan dan catatan sipil berbasis online di Kecamatan Sukodono dan direplikasikan ke kecamatan lainnya. Sedangkan untuk urusan kepegawaian, Sidoarjo menerapkan SIMPEG (Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis Online) dan SIPEKAT (Sistem Informasi Kenaikan Pangkat Berbasis Online). Inovasi Sipekat mendapatkan penghargaan Kemenpan RB masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.
“Kami memiliki inovasi di bidang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, pelayanan publik, dan tata kelola pemerintahan daerah dengan memanfaatkan teknologi informasi,” terang Saiful Ilah saat memaparkan inovasi didampingi Sekda Akhmad Zaini, Kepala Bappeda Agus Budi Cahyono, Kepala DPMPTSP Ari Suryono, Kepala Dinas Kesehatan Ika Harnasti, Kepala BPKAD Noer Rochmawati, Direktur RSUD Atok Irawan dan Kabag Organisasi Ahadi Yusuf.
Berbagai inovasi itu, lanjut Abah Ipul bukti Sidoarjo berkomitmen mewujudkan inovasi pelayanan publik yang transparan dan tidak berbelit – belit. Hal ini demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Sidoarjo.
“Kami berharap dengan adanya inovasi ini, dapat memperkuat sistem birokrasi pemerintah dan mengoptimalkan kinerja pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Abah Ipul menguraikan strategi yang dilakukan antara lain, membuat kebijakan setiap perangkat daerah harus punya inovasi. Yakni Satu OPD Satu Inovasi. Hal ini memberikan pemahaman inovasi, sosialisasi dan motivasi, pendampingan kepada unit pelayanan, dan mengikuti berbagai kompetisi inovasi.
“Hingga kini sudah ada 73 inovasi yang sudah dibuat Pemkab Sidoarjo,” tandasnya.
Sementara Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah, Kemendagri, Dodi Riyadmadji menegaskan program IGA ini terus ditingkatkan agar berbagai inovasi yang berhasil meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan daerah bisa disebarluaskan dan memberikan inspirasi bagi pemerintah daerah lainnya. Wan/yan