Kota Malang
Menhub Titipkan Masa Depan Transportasi Indonesia Pada Mahasiswa, FT UB Tuan Rumah Simposium FSTPT XXI
Memontum Kota Malang – Kementerian Perhubungan tidak bisa bekerja sendiri dalam menyelesaikan setiap persoalan transportasi. Untuk itu, Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub RI), Budi Karya Sumadi mengajak universitas-universitas di Indonesia untuk membuka program studi (prodi) baru khusus transportasi.
“Saya rasa tepat sekali menyampaikan hal ini di depan simposium yang dihadiri perguruan tinggi di seluruh Indonesia ini. Jika ada program studi transportasi di banyak universitas, khususnya luar Jawa, maka hal itu bisa membantu kita,” jelas Menhub, ketika membuka Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT) XXI, di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya Malang, Jumat-Sabtu (19-20/10/2018),
Dalam simposium yang diinisiasi kolaborasi Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Wilayah & Kota (PWK), Fakultas Teknik Universitas Brawijaya ini, Menhub menekankan pembukaan prodi transportasi di universitas yang berada di luar Pulau Jawa. “Jumlah mahasiswa di Pulau Jawa sudah jauh lebih banyak dibanding daerah lainnya. Generasi muda harus didorong untuk mampu menyelesaikan persoalan keseharian bangsa, utamanya dalam bidang transportasi,” jelasnya dihadapan mahasiswa vokasi, S1, magister, dan doktoral dari seluruh Indonesia ini.
Inovasi dan kreativitas generasi muda diharapkan menjadi bagian dari respons cepat bangsa terhadap perubahan dan masalah global yang bisa mempengaruhi stabilitas dalam negeri. “Tolong kita bisa berinisiatif untuk mengatasi permasalahan yang ada di sekitar, jangan hanya memikirkan daerah asal, semoga masing-masing perguruan tinggi dalam forum ini bisa saling bekerjasama,” pesan Menhub.
Turut hadir empat keynote speakers lainnya, di antaranya Prof. Wihana Kirana Jaya (Staf Khusus untuk Urusan Ekonomi dan Investasi Transportasi Kementrian Perhubungan Republik Indonesia), Indra Ni Tua, ST, MComm (Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementrian Pariwisata), Dr Ira Puspadewi (Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)), dan Prof Agus Taufik Mulyono (Guru Besar Teknik Sipil UGM).
Diakui oleh Ketua FSTPT 2016-2018, Prof. Ir. Leksmono Suryo Putranto, MT, Ph.D bahwa kegiatan pra simposium di tahun 2018 ini jauh lebih padat dengan berbagai workshop dan diskusi kelompok riset. Prof. Leksi, sapaan akrabnya, turut berbangga karena untuk kedua kalinya FSTPT menggunakan conference management system yang dikembangkan khusus sesuai kebutuhan FSTPT, sehingga seluruh rangkaian kegiatan simposium dapat dilakukan secara daring dan nir-kertas.
“Mulai dari pemasukan makalah, penugasan reviewer, proses review, notifikasi hasil review, hingga registrasi perserta simposium dan workshop, bahkan pencentakan sertifikat pun bisa dilakukan mandiri melalui akun peserta,” ujar Prof Leksi. (rhd/yan)