Kota Malang

Riska Maraya Sadida, Melejitnya Kue Buatan Ibu

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang——Riska Maraya Sadida atau biasa disapa Riska adalah wanita dewasa yang berparas jelita nan manis, juga memiliki jiwa dagang cukup besar. Semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), perempuan kelahiran Kota Surabaya ini sudah mulai berjualan, seperti baju yang sedang trend dan jilbab.

Ketika ada barang yang dicari banyak orang, disitu naluri bisnisnya muncul. Ia juga harus mencari dengan harga yang murah agar mendapatkan keuntungan yang pas, pun banyaknya pembeli karena tak perlu merogoh kocek dalam-dalam.

“Jadi memang dari dulu itu sudah kelihatan kalau aku senang banget jualan. Jadi apa pun yang lagi dicari orang, gimana-gimana ya itu aku harus mencari yang paling murah dan itu peluang untuk bisa diperjualbelikan,” kata wanita berusia 22 tahun.

Namun semenjak tahun lalu, wanita berhijab ini lebih menekuni bisnis kuenya yang kini melejit di Surabaya. Memiliki rekan pertama saat memulai dagang kuliner adalah sang ibu, dimulai dari sang ibu yang gemar membuat kue brownis.

Advertisement

“Nah di situ ibuku tuh iseng-iseng bawa kue ke kantornya, dari kantornya ternyata teman-temannya suka banget sama kuenya,” ujarnya sambil memperagakan waktu kejadian itu.

Melihat sasaran empuk dari rekan kerja ibunya di kantor, Riska menjadikannya sebagai peluang besar untuk mengembangkan kue buatan ibunya. Saat sudah ramai pesanan, perempuan berhidung mancung ini mulai mengembangkannya lewat sosial media Instagram.

Tak disangka-sangka, promosi yang ia lakoni secara iseng lewat insta story dihari pertama, mendapatkan respon besar dan antusias dari teman-temannya. Dari situ, Riska lebih bersemangat dalam meningkatkan bisnisnya, salah satunya dengan endorse.

“Pertama nembak satu selebgram yang followersnya banyak di Surabaya, nah dari situ banyak yang tahu dan banyak yang follow juga,” cerita Riska.

Advertisement

Dengan semakin banyak jumlah follower bisnis kuenya, perempuan yang memakai behel ini membuat sistem baru dalam setiap orderannya. Yaitu dengan memberi potongan lima ribu, dikhususnkan untuk pembeli yang sudah memfollow Instagramnya.

“Dari situ orang-orang pada tahu, dan Alhamdulilah dari hari pertama itu rame,” ungkap rasa senangnya.

Selama satu tahun menjalankan usaha bisnis kue brownies, banyak kisah sepak terjang yang ia lalui, mulai dari suka maupun kendala. Hal yang disukainya saat berbisnis ini, Riska lebih banyak berbagi terhadap sesama orang-orang terdekatnya.

“Lebih bisa menyenangkan orang tua dan menyenangkan orang sekitar itu sukanya kalau berbisnis,” ujarnya.

Advertisement

Untuk kesulitannya lebih tertuju pada kepercayaan pembeli terhadap cita rasa yang diberikan Maraya Brownies, mempertahankan konsumen dengan kepuasan yang diberikan. Rupanya Riska juga pernah mengalami sepi pembeli, tetapi hal itu dirasa wajar olehnya dalam setiap usaha.

Riska juga akan menambah pada inovasi rasa, untuk menghindari komplain pembeli karena bosan dengan rasa itu-itu saja. Dengan boomingnya keju dan kue yang berwarna kuning, Wanita berhidung mancung ini ingin berinovasi membuat cheese cake atau cake vanilla.

“Namanya jualan makanan, kalau gitu terus bosan. Kalau dulu varianku cuman almond, mangkanya orang gampang bosan, sekarang aku tambahin ovomaltine, keju dan grintea. Kalau buat aku tentang makanan ini harus tetap berinovasi,” tutupnya. (est/ano/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas