Jombang

Merasa Ditipu Kades, Warga Kedungturi Geruduk Polres Jombang

Diterbitkan

-

Memontum Jombang – Merasa ditipu oleh kepala Desa, puluhan warga kedungturi kecamatan gudo kabupaten Jombang geruduk Mapolres Jombang pada Selasa (31/10/2017) malam, untuk mengadukan Sucipto Kades Kedungturi Kecamatan Gudo atas penjualan aset desa.

Setyoko (50) warga Kedungturi menjelaskan, awalnya dalam musyawarah desa dengan Badan Permusyawartan Desa (BPD), Kepala Desa Kedungturi Sucipto mengatakan rencana penggalian tanah ganjaran atau aset desa seluas 500 ru (7.140 M2) akan dipergunakan untuk kepentingan pengurukan bangunan balai desa dan Paud.

Namun setelah diselidiki oleh BPD, penggalian yang berlangsung sejak hari Kamis 26 Oktober 2017 itu, hasilnya dijual ke pihak lain.

“Bahkan kami punya bukti, bahwa tanah uruk itu dijual di Desa Puton,” ujar Setyoko.

Advertisement

“Kami (warga Kedungturi–red),” lanjut Setyoko, “Sebenarnya tidak punya keberanian untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib. Tapi setelah teguran kami melalui BPD tidak dihiraukan dan kegiatan terus berlangsung hingga terjadi penggrebekan di lokasi. Ini yang membuat kami gerah.”

“Penggerebekan di lokasi sekitar jam setengah 2 siang. Dua mobil disita, harapan kami ini segera diproses secara hukum oleh pihak berwajib,” ungkap Setyoko.

Sementara itu, Sugiono warga setempat menjelaskan bahwa setiap hari kendaraan yang yang keluar masuk ke lokasi galian antara 10 sampai 15 truk.

“Menurut keterangan yang didapatkan dari sopir, tanah uruk tersebut dibeli di lokasi berkisar 30 sampai 40 ribu rupiah. Kemudian dijual lagi di tempat lain seharga 230 ribu rupiah per ritnya. Hasil penjualan tersebut kata BPD tidak masuk ke desa,” pungkasnya.

Advertisement

Sekedar diketahui, sebelumnya sempat beredar kabar akan adanya isu unjuk rasa yang dilakukan oleh warga Desa Kedungturi Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang terkait penjualan aset desa yang dilakukan oleh Pemdes setempat. Isu tersebut tersebar melalui pesan singkat di salah satu grup WhatsApp di Jombang. Hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari pihak yang berwajib. (ham/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas