Kota Malang

Muhammad Adryo Fahrezi Widya Putra, Kibordis Termuda 104 SOU, Pede Bersanding Musisi Senior

Diterbitkan

-

Muhammad Adryo Fahrezi Widya Putra, Kibordis Termuda 104 SOU, Pede Bersanding Musisi Senior

Memontum Kota Malang — Kecil-kecil cabai rawit. Ungkapan ini layak disandangkan pada Muhammad Adryo Fahrezi Widya Putra, siswa kelas 1 MIN 1 Malang. Sebab Dio, sapaan akrabnya, bisa dibilang menjadi kibordis (pemain keyboard) termuda dalam ajang 104 Sound Of Unity. Meski masih ada beberapa anak-anak berusia diatasnya yang turut ambil bagian memegang alat musik lain di ajang yang sama.

Dio mengaku baru belajar piano sejak 2 tahun lalu, atau tepatnya ketika duduk di bangku TK A di Permata Iman Malang. “Ya suka aja main piano atau kibord. Bisa belajar sambil nyanyi,” ungkap sulung dua bersaudara, buah pasangan Aris Widya (36) dan Rike Eka Wahyu Safitri (32).

Untuk persiapan mengikuti ajang yang dicatatkan dalam Rekor MURI tersebut, Dio mengaku pede bersanding dengan musisi senior dalam satu panggung. Meski hanya membutuhkan persiapan 3 kali latihan, dengan durasi masing-masing 2 jam. Tiga buah lagu yang akan dibawakan, yakni Indonesia Tanah Airku, Malang Kota Subur, dan Bangun Pemudi-Pemuda, telah dikuasainya.

(baca : 104 Sound Of Unity ‘Nutut’ Catatkan Rekor MURI )

Advertisement

“Awalnya mau main drum, tapi karena badannya kecil dan ga sampai. Kami menawari Dio main kibord. Ternyata dia mau, dan berbakat menurut guru lesnya. Dio sering tampil di sekolah dan lingkungan sekitar rumah untuk acara kecil-kecilan. Baru kali ini ikut acara besar, selain pernah tampil di TRS Sengkaling saat ujian kibord,” terang Aris, ayahanda Dio. (rhd/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas