Kabar Desa
Niki Songgoriti, Angkat Kembali Kejayaan Wisata Wilayah Songgoriti
MEMONTUM KOTA BATU – Menjadi daerah dengan destinasi wisata yang bisa dikatakan lengkap di Jawa Timur ini, menjadikan masyarakat serta lingkungan yang ada semakin sadar dengan pengembangan konsep wisata untuk masing-masing desa di wilayah Kota Batu. Salah satunya dengan membuat event atau kegiatan kemasyarakatan yang dikemas guna menarik minat wisatawan agar hadir dan menikmatinya.
Seperti lingkungan Songgoriti contohnya, dengan menggandeng “Among Tani Fundation”, masyarakat Songgoriti dan Pemerintah Kelurahan Songgokerto membuat acara Niki Songgoriti. Sebuah rangkaian kegiatan selamatan warga untuk melestarikan budaya masyarakatnya yang di kolaborasi dengan hiburan ini, bertujuan mengangkat kembali kejayaan wilayah Songgoriti sebagai destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan seperti pada masanya dulu.
Seperti disampaikan oleh Ali, perwakilan dari pihak Among Tani Fundation (ATF ), pria yang juga sebagai humas pada agenda Niki Songgoriti ini menerangkan saat dilakukan konferensi pers pada Sabtu, (4/1/2020) bertempat di Pupuk Bawang coffe dan resto, bahwa kegiatan ini merupakan gagasan dari masyarakat Songgoriti.
“Memang setiap tahun selamatan warga selalu menggelar acara. Akan tetapi belum dikemas seperti yang direncanakan seperti sekarang,” ujar Ali.
“ATF merupakan lembaga kemasyarakatan yang digagas oleh mantan walikota Batu, Eddy Rumpoko. ATF memang berkonsentrasi pada pengembangan masyarakat dengan mengacu pada potensi masing-masing desa yang tujuannya guna mengangkat serta meningkatkan perekonomian masyarakat secara keseluruhan,” beber Ali.
Lurah Songgokerto, Dian Sasarwati mengaku senang karena perayaan selamatan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dian menjelaskan, setiap tahun lingkungan di kelurahan Songgokerto selalu menyelenggarakan selamatan warga.
Dian menegaskan bahwa perayaan kali tidak sekadar perayaan. Melainkan ada semangat untuk menghidupkan kembali kejayaan Songgoriti sebagai tujuan wisata. Ia juga tak menampik kalau saat ini Songgoriti dikesankan negatif. Maka dengan adanya perayaan Niki Songgoriti, Dian berharap kesan negatif dari masyarakat luas bisa berubah.
“Saya tidak ambil pusing kesan seperti itu. Kegiatan ini sebagai wujud untuk mengubah kesan negatif. Saya sebagai Lurah sangat berterima kasih atas event ini. Memang ada banyak potensi di wilayah Songgokerto. Ini adalah bentuk sinergitas kita dengan setiap pihak, dan partisipasi masyarakatlah yang penting,” ujar Dian, Sabtu (4/1/2020).
Selain bisa mengubah kesan, perayaan selamatan warga juga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Kegiatan itu dinilai dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kelurahan Songgokerto, khususnya Lingkungan Songgoriti. Di sisi lain juga dapat mengenalkan potensi kebudayaan lokal yang ada.
Dian juga mengatakan kalau di kawasan Kelurahan Songgokerto terdapat warisan kebudayaan nenek moyang. Warisan itu bisa menjadi tujuan wisata budaya.
“Kami fokus untuk mengembangkan potensi wisata budaya terlebih dahulu. Ke depannya kita akan secara bertahap mengembangkan beberapa potensi lainnya dengan harapan supaya kembali meraih kejayaannya sebagai salah satu destinasi wisata yang terkenal di Kota Batu,” harapnya.
Direktur Sumber Daya Manusia ATF, Ali Akbar menargetkan peredaran uang hingga Rp 1 M lebih di acara tersebut. Acara tersebut rencananya akan dilaksanakan selama enam hari. Juga terdapat sejumlah artis yang meramaikan acara. Ali mengatakan, Niki Songgoriti merupakan kelanjutan dari penghargaan Waranugraha Among Desa Awards yang diraih Kelurahan Songgokerto.
“Kegiatan Niki Songgoriti merupakan event yang bertujuan menguatkan identitas asli Songgoriti, dengan menampilkan potensi kebudayaan, dan kearifan lokal, serta sektor pariwisata. Kami juga melibatkan peran dari pelaku kebudayaan, pelaku seni, dan pelaku pariwisata di Kota Batu,” ujarnya.
Ali menceritakan Songgoriti pernah menjadi primadona tujuan wisata di Kota Batu. Wisatawan mengenal kawasan Songgoriti karena pemandian air panas serta Candi Supo. Dalam banyak cerita, Candi Supo merupakan jejak sejarah pada masa kerajaan. Candi Supo ini merupakan napak tilas, bahwa dulunya lokasi tersebut dijadikan sebagai tempat penjamasan benda pusaka.
Acara pada 6 Januari 2020 diisi dengan giat bersih lingkungan atau gugur gunung, pasar rakyat, dan hiburan yang dimeriahkan Sodiq artis dangdut. Pada 7 Januari, dilakukan Kirab Tumpeng dan Kirab Gunungan, juga ada pagelaran Wayang Kulit. Pada 8 Jauari, ada gelaran kesenian Reog dan Kuda Lumping. Sedangkan 9 Januari terdapat Kompetisi Religi dan pengajian Gus Gendeng.
Pada 10 Januari terdapat hiburan kesenian tradisional, perform band Lokal, dan Abah Lala. Selain itu, Kompetisi ‘Jangan Pedes’ akan turut meramaikan festival Niki Songgoriti. Sebagai puncak acara pada Sabtu, 11 Januari 2020, menghadirkan Verra Esmeralda, Lies Damayanti, dan pertunjukan kesenian tradisional. Kegiatan ini juga diikuti kurang lebihnya 70 UMKM dari wilayah Jawa Timur. (bir/yan)