Pemerintahan
Novita Hardiny Salurkan Bantuan Air Bersih ke Warga Terdampak Kekeringan di Trenggalek
Memontum Trenggalek – Peduli warga terdampak kekeringan, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek bantu distribusikan air bersih. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, kekeringan yang terjadi di wilayah Kabupaten Trenggalek tahun ini meningkat dibanding tahun 2018 lalu.
Tahun 2018 sebelumnya, kekeringan melanda 54 Desa di 13 Kecamatan, namun tahun 2019 ini melanda 60 Desa yang tersebar di 14 Kecamatan di Kabupaten Trenggalek.
Peduli nasib warga terdampak kekeringan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini, turut serta mendistribusikan air bersih di wilayah Kecamatan Gandusari. Puluhan ribu liter air bersih dibagikan kepada warga sekitar yang telah lama mengalami krisis air akibat kemarau panjang.
“Angka ini meningkat pesat dari 54 Desa di tahun 2018 kini menjadi 60 Desa yang terdampak. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kabupaten Trenggalek masih darurat kekeringan, saat ini sumur-sumur warga mengering dan kritis, nyaris tidak ada air sama sekali, ” ucap Novita saat dikonfirmasi, Jumat (01/11/2019) siang.
Dalam kesempatan itu, Novita menghimbau warga untuk memanfaatkan air secara bijak. Selain itu juga menghemat penggunaan air sesuai dengan kebutuhan standar yaitu 15 liter per jiwa.
“Memang kalau kita berbicara teknis, pengeboran memang ada beberapa tanah yang tidak bisa sembarangan kita bor, ini nantinya malah bisa membahayakan warga sekitar, ” imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, untuk menghemat air, seyogyanya bisa mendepositkan sebagian kebutuhan air untuk periode ke depan. Jika memang pas tidak membutuhkan, sebaiknya air itu disimpan seperti menampung air hujan dan menyaringnya sehingga bisa difungsikan menjadi air siap pakai.
Ditribusi air bersih dari BPBD, PDAM, dan Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek tersebut mendapatkan tanggapan positif dari warga. Salah satunya adapah Siti, warga RT. 13 RW. 5 Desa Wonanti Kecamatan Gandusari.
“Alhamdulillah bisa mendapatkan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari – hari, ” tutur Siti.
Ia juga berharap distribusi air bersih oleh Pemkab Trenggalek bisa terus dilakukan hingga kekeringan reda. Hal itu karena warga merasa keberatan jika harus membeli air bersih. Untuk satu mobil tangki bisa mencapai 600 hingga 700 ribu rupiah. (mil/yan)