Blitar
Padepokan Gus Samsudin Blitar Digeruduk Warga
Diterbitkan
2 minggu yang lalu||

Memontum Blitar – Ratusan warga menggeruduk padepokan Gus Samsudin Jadab di Desa Rejowinangun Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, Minggu (31/07/2022) tadi. Kedatangan massa dengan berkumpul di depan pintu gerbang padepokan Nur Dzat Sejati tersebut, untuk menuntut agar padepokan Gus Samsudin, dilakukan penutupan.
“Karena diduga melakukan penipuan publik, warga sepakat untuk meminta klarifikasi dan penutupan padepokan,” kata warga yang turut melakukan aksi.
Lebih lanjut pria yang tidak mau disebutkan namanya itu menyampaikan, bahwa warga tidak ada yang percaya dengan praktek yang dilakukan Gus Samsudin. Bahkan, sebelum polemik dan kegaduhan yang terjadi di padepokan Gus Samsudin, atau saat didatangi Pesulap Merah, pun warga tidak ada yang percaya.
“Warga satu desa ini tidak ada yang percaya. Jadi, lebih baik ditutup saja padepokan ini,” jelasnya.
Baca juga :
- KPK Umumkan Penetapan Tersangka Bupati Pemalang bersama Komisaris PD Aneka Usaha, Pj Sekda, Kepala BPBD, Kadis Kominfo serta Kadis PU
- Gelar Pertemuan dengan Mahasiswa KKN dari UGM, Mas Dhito Ingin Kenalkan Perkampungan Onggoboyo Kediri
- Hasil Kandang Tak Maksimal, Punggawa Persik Siap Kerja Lebih Ekstra
- Paripurna KUA PPAS APBD 2022, Enam Fraksi DPRD Kota Malang Menerima dengan Catatan Keras
- Enam Pejabat Pemkab Malang Alami Pergeseran Posisi
Dalam aksi itu, warga juga meminta agar seluruh santri padepokan untuk dipulangkan. “Kita minta santrinya pulang. Ini desa wisata, bukan desa pengobatan yang abal-abal,” teriak warga.
Saat aksi itu, warga sempat dibuat sedikit marah karena pintu gerbang padepokan yang berdiri kokoh, tetap tertutup rapat. Bahkan, tidak ada satupun pihak padepokan yang menemui warga yang sedang berunjuk rasa. Beruntung, Kepala Desa Rejowinangun, Bagas Wigasto, segara datang untuk menahan emosi warga.
“Saya mohon, warga semuanya tenang. Untuk menjaga kondusifitas Desa Rejowinangun, kami bersama warga menyatakan padepokan ditutup,” kata Bagas Wigasto.
Sebelum aksi massa itu terjadi, kegaduhan di depan Padepokan Gus Samsudin, pun sempat terjadi saat seorang YouTuber atau Pesulap Merah, Marcel Radhival, mendatangi padepokan Gus Samsudin, Rabu 20 Juli 2022 lalu. Kedatangan Pesulap Merah itu, hendak melakukan pembuktian terkait kemampuan Gus Samsudin. Namun, kehadirannya sempat ditolak hingga sang Kades, juga turut turun tangan untuk menanyakan peristiwa yang menimbulkan kegaduhan. (jar/sit)
Baca Juga
-
KPK Umumkan Penetapan Tersangka Bupati Pemalang bersama Komisaris PD Aneka Usaha, Pj Sekda, Kepala BPBD, Kadis Kominfo serta Kadis PU
-
Gelar Pertemuan dengan Mahasiswa KKN dari UGM, Mas Dhito Ingin Kenalkan Perkampungan Onggoboyo Kediri
-
Hasil Kandang Tak Maksimal, Punggawa Persik Siap Kerja Lebih Ekstra