Trenggalek
Peduli ODGJ, Wabup Arifin Kunjungi Ponpes Hidayatul Mubtadiin
Memontum Trenggalek – Guna mengapresiasi penanganan ODGJ di Kabupaten Trenggalek, Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Mubtadiin Gunung Kebo Desa Sambirejo Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek. Seperti yang diketahui, Ponpes ini dikenal sebagai satu-satunya Ponpes yang menangani masalah kejiwaan atau Orang Dengan Ganguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Trenggalek.
Kunjungan ini sekaligus memastikan penerapan pengobatan terhadap penderita ODGJ tidak hanya cukup dengan obat saja, namun di Ponpes ini juga melalui terapi maupun komunikasi sosial.
Nur Arifin mengatakan, ODGJ selama ini cenderung tersisihkan di masyarakat, bahkan dianggap mengganggu. Untuk itu, dirinya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Gus Muh melalui pesantren yang diasuhnya tersebut, bahwa ODGJ dianggap menjadi bagian dari masyarakat.
“Tetapi kadang-kadang memang dilibatkan atau dianggap menjadi biasa menjadi bagian dari masyarakat itu juga penting bagi mereka, ” ucap Nur Arifin saat dikonfirmasi, Senin (24/12/2018). Dikatakan Arifin, justru saat banyak orang tidak merespons, Ponpes ini malah membuka sebanyak-banyaknya ODGJ untuk diobati.
“Karena selama ini, itu yang sebenarnya tidak mereka dapatkan, mereka disamakan tidak sebagai masyarakat, tapi di pondok ini kan mereka diterima sebagai manusia, ” imbuhnya.
Diketahui, kini Jumlah ODGJ yang saat ini dirawat di Ponpes Gunung Kebo sebanyak 15 orang. Sejak diinisiasi, terhitung penderita ODGJ yang telah dirawat di Ponpes tersebut berjumlah 26 orang dan beberapa diantaranya telah dikembalikan kepada pihak keluarga. Menurut Arifin, apa yang dilakukan oleh Ponpes Gunung Kebo tersebut tidak bisa tergantikan meskipun Pemerintah memiliki shelter bagi pasien ODGJ.
“Kita tidak akan bisa inklusif. Shelter dengan pengurusnya tidak akan selalu menunggu di situ, sedangkan di pondok pengurusnya malam hari pun biasa mengajak ngobrol, dengan para santri dan sebagainya, ” kata Arifin.
Namun begitu, Arifin berharap dukungan dari Dinas Kesehatan. Dirinya meminta ada visitasi minimal satu kali sehari sehingga bisa diketahui kondisi perkembangan ODGJ tersebut. “Saya juga berharap adanya program pemberdayaan bagi ODGJ seperti melalui pelatihan kerja dan sebagainya,” pungkasnya. (mil/yan)