Pembangunan Kantor Desa Alasrejo Dipertanyakan Warga

“Apalagi, terkait pembangunan balai desa ini ada bantuan dari masyarakat, padahal pembangunan ini sudah ada dananya?,” katanya.

Bahkan Haiyi berjanji, jika pembangunan balai desa ini ada kongkalikong, dan adanya dugaan penyalahgunaan kekuasaan dirinya tidak segan-segan akan melaporkan kegiatan ini ke penegak hukum.

“Pokoknya jangan macem-macem dengan dananya rakyat, kalau saya sampai tahu ada kecurangannya dalam pembangunan/renovasi balai desa ini, akan saya laporkan kepenegak hukum terutama ke Kejaksaan,”tegas Ketua BPD Alasrejo ini.

Tokoh masyarakat yang juga tokoh agama desa setempat, Bahroni Hasan juga mengomentari yang sama terkait pembangunan balai desa tersebut. Menurutnya, biasanya jika ada proyek itu ada papan namanya, siapa pelaksananya, sumberdananya darimana. Namun untuk pembangunan balai desa ini, tidak ada sama sekali, dan masyarakat tidak pernaj diberitahu.

“Tahu-tahu dibangun, siapa pemborongnya, sumberdananya darimana, kita tidak tahu, seharusnya setiap kegiatan seperti ini, biasanya ada papan namanya, namun untuk proyek yang satu ini, tidak ada sama sekali,” ujar Bahroni.

Sementara, salah satu tukang yang turut membangun balai desa, Anwar mengatakan, semua kebutuhan dihandle oleh Kades, jika dirinya membutuhkan material langsung meminta kepada Kades.

“Untuk kebutuhan pembangunan balai desa ini, yang menangani langsung Kepala Desa, kalau saya membutuhkan kekurangan material langsung meminta ke dia (Kades-red),”ucap Anwar sembari mengerjakan pembangunan balai desa.

Sementara, Kades Alasrejo, Atmawiyanto ketika dikonfirmasi dikantornya tidak ada ditempat, hanya beberapa staf desa saja yang ada dikantor tersebut.

“Maaf mas, pak Kades tidak ada di kantor,”ujar salah satu staff desa kepada Memontum.com. (kur/yan)

Laman: 1 2