Kediri
Pembangunan Oprit Jembatan Brawijaya Tak Selesai Dari Waktu Yang Ditentukan.
Memontum Kediri—-Pembangunan Oprit Jembatan Brawijaya Kota Kediri yang dikerjakan mulai 12 September hingga 14 September 2018 kemarin, ternyata belum selesai. Pengerjaan oprit tersebut malah menimbulkan persoalan yaitu tebaran debu yang menjadikan warga sekitar maupun pengguna jalan yang melintas merasa sangat terganggu.
Seperti yang dirasakan Irawan (40) pemilik ruko penyedia jasa cetak foto dan printing yang berada di pojok utara merasa pembangunan oprit yang masih berstruktur koral dan tanah ketika dilalui kendaraan, selalu menimbulkan debu sangat mengotori ruko miliknya. “Ya dampaknya sangat signifikan bagi toko kami, debunya sampai di sini, mesin cetak, print, kertas dan peralatan lain menjadi kotor. Seharusnya segera diselesaikan, biar tidak berefek buruk pada lingkungan sekitar sini,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Desy mahasiswa UN PGRI Kota Kediri yang setiap harinya melewati akses jalan tersebut. “Sering batuk-batuk juga kalau melewati jalan itu. Karena tebaran debu yang begitu banyak. Selain itu tebaran debu tersebut juga menghalangi pandangan bagi pengendara,” ungkapnya.
Sementara Kasi Pembangunan dan Rehabilitasi PUPR Kota Kediri Sunarto ST MM, yang juga sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jembatan Brawijaya saat dikonfirmasi mengatakan, polusi udara yang disebabkan oleh urugan tanah pengerjaan oprit kemarin akan segera melanjutkan pembangunan kembali. “Kami akan segera melanjutkan pembangunannya kembali. Kita akan mulai pembangunannya pada Selasa (25/9/2018) sore dengan pelapisan cairan prime coat perekatan atau pengikat urugan dengan aspal diatasnya agar bisa menyatu. Setelah pelapisan baru akan dilakukan pengaspalan,” katanya.
Untuk diketahui, pengerjaan lanjuta Jembatan Brawijaya ini telah dianggarakan Rp 11 miliar dari APBD Kota Kediri 2018. Sedangkan target selesainya pembangunan jembatan sendiri ditaksir akan selesai pada 26 Desember 2018.(aji/mid/yan)