Jember
Pemkab Jember Selenggarakan Diskusi Publik, Meneropong Warisan Budaya Tak Benda
Memontum Jember – Pemerintah Kabupaten Jember menyelenggarakan diskusi publik bertajuk ‘Meneropong Warisan Budaya Tak Benda’ dengan pembahasan utama mengenai Musik Patrol.
Acara ini diselenggarakan di Wisata Puncak Rembangan, Selasa (22/06) dengan menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Jember, Jajaran Forkopimda, Kepala Disparbud Jember, Kepala Diskominfo serta Para Budayawan.
Baca Juga:
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Pimpin Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim, Sekda Jember Ajak Masyarakat Isi Posisi Strategis
Acara ini juga ditayangkan secara langsung sehingga dapat disaksikan seluruh warga Jember.
Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto dalam sambutannya, bercerita tentang sejarah musik patrol itu ada dan menjadi tradisi di Kabupaten Jember.
“Saya saat masih remaja dulu bermain musik patrol, awalnya di Jember ini hanya ada dua kampung yang ada grup musik patrolnya yakni kampung Ledok dan kampung Kauman, lainnya belum ada. Saya main musik patrol mulai duduk di bangku SD, sekarang umur saya sudah hampir 60 tahun,” tutur Bupati Hendy menceritakan.
Musik patrol itu dimainkan setiap bulan Ramadhan, lanjut Bupati Hendy, berjalan dari kampung ke kampung untuk membangunkan serta memberikan hiburan menjelang waktu sahur, dan itu turun temurun menjadi tradisi hingga sekarang.
Bupati Hendy menyampaikan, musik patrol merupakan warisan budaya asli milik Kabupaten Jember, oleh karena itu masyarakat Jember harus menyadari dan paham betul mengenai apa yang dimiliki oleh Jember.
“Warga Jember harus paham tentang apa yang dimiliki Kabupaten Jember ini bahwa musik patrol ini memang warisan budaya kita. Ini langkah kami untuk meningkatkan kesadaran akan budaya milik kita sendiri supaya tidak diambil pihak lain,” jelas Bupati Hendy.
Bupati Hendy berharap musik patrol ke depan tidak hanya ditampilkan saat bulan Ramadhan saja, tetapi ditampilkan sepanjang tahun dan harus bisa menggerakkan perekonomian juga. Di sela-sela acara tersebut, Bupati Hendy didampingi Wabup Jember, KH MB Firjaun Barlaman, juga menyerahkan penghargaan kepada warga Jember, Misnawar sang maestro pencipta lagu Watu Ulo. (kom/ed2)