SEKITAR KITA
Pemkab Trenggalek Kembali Gelar Halal Bihalal Virtual Bersama IKAT
Memontum Trenggalek – Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menggelar acara halal bihalal bersama Ikatan Keluarga Asal Trenggalek (IKAT) dalam bulan Syawal 1442 Hijriyah. Halal bihalal IKAT tahun ini kembali digelar secara daring mengingat situasi pandemi yang belum usai.
Dalam kesempatan itu Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin didampingi istri Novita Hardini dan jajaran Forkopimda menyapa dan bersilaturahmi dengan para anggota IKAT dari masing-masing daerah secara daring di Gedung Smart Center.
Baca juga:
- KPU Kota Malang Susun Persiapan Debat Pertama Paslon Pilkada Kota Malang 26 Oktober
- Perkuat Integritas Kades, Pemkab dan Kejari Probolinggo Gelar Jaksa Jaga Desa
- Presiden dan Wapres Gelar Jamuan Santap Siang bersama Sebelum Purna Tugas bersama Menteri dan Lembaga
Turut bergabung pula dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan KH Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) dari Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta untuk mengisi tausyiah.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dalam kesempatan tersebut menyampaikan kondisi terkini di Kabupaten Trenggalek. Mulai dari situasi perkembangan Covid-19 yang relatif terkendali hingga pemulihan ekonomi dan rencana pembangunan di kawasan selatan.
“Semoga ini bisa tetap kita jaga, karena tidak mudah tantangan dari Pak Presiden yang mengharapkan pada kuartal kedua tahun ini pertumbuhan ekonomi tumbuh 7% secara nasional, sedang di Trenggalek kita masih minus 0,4%,” ucap Bupati Arifin, Senin (08/06/2021) siang.
Bahkan Presiden menekankan agar sektor ekonomi ditengah masa pandemi Covid-19 harus tetap seimbang.
“Maka perlu, menurut Pak Presiden ini gas dan remnya harus seimbang, kalau sudah terkendali berarti ekonominya harus digerakkan,” imbuhnya.
Menurut Bupati, kawasan selatan bisa menjadi kawasan utama untuk pembangkitan ekonomi.
Hal ini didukung dengan adanya pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) maupun beberapa proyek strategis nasional yang masuk dalam Perpres nomor 80 tahun 2019,” terang Bupati.
Sementara itu, menanggapi berita tentang potensi gempa dan tsunami pesisir selatan, Mas Ipin sapaan akrabnya berharap segala bentuk pembangunan di kawasan selatan harus tetap berjalan, tentunya dengan memperhatikan segala potensi kebencanaan.
“Semoga saja hal-hal buruk tidak terjadi. Dan ekonomi masyarakat di selatan tidak boleh lumpuh apalagi tumbang atau pesimis dengan adanya rilis dari BKMG tersebut,” tegasnya.
Maka, bagaimana pembangunan di kawasan pesisir yang diimbangi dengan adanya green belt atau sabuk hijau, baik itu mangrove atau cemara udang dan lain sebagainya. Kemudian gedung-gedung pelayanan publik harus berwawasan kebencanaan.
Di kesempatan yang sama, istri Bupati Trenggalek Novita Hardini, menyampaikan sejumlah langkah yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek dalam membantu Pemerintah menangani dampak akibat pandemi Covid-19.
“Antara lain adalah bagaimana Trenggalek bebas stunting melalui terjaminnya fungsi keluarga serta prioritas pemulihan ekonomi melalui pendampingan UMKM oleh Dekranasda,” kata Novita.
Selain itu, juga persiapan pembelajaran tatap muka bagi jenjang pendidikan usia dini.
“Pembelajaran bagi anak-anak usia dini itu tidak hanya melakukan tugas secara daring tapi anak usia dini juga memerlukan bagaimana interaksi sosial yang bisa mengembangkan karakter yang baik bagi anak-anak,” pungkasnya.
Jadi, lanjut ibu 3 anak ini, pendidikan karakter yang betul-betul diperjuangkan agar anak-anak bisa kembali mendapatkan hak pendidikannya di usia dini. (mil/syn)