Kota Malang

Pengacara Muda di Kota Malang Siap Bertarung di Pilkada 2024, Ekonomi dan Pembangunan Jadi Prioritas

Diterbitkan

-

FORMULIR: Pengacara muda asal Kota Malang, Didik Lestariyono, saat mengembalikan formulir di Kantor DPC PDI-Perjuangan Kota Malang. (ist)

Memontum Kota Malang – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November 2024 mendatang, banyak wajah baru yang akan bertanding dalam kontestasi politik. Salah satunya, yakni dari pengacara muda asal Kota Malang, Didik Lestariyono (35).

Pria yang kerap disapa Didik, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki niat untuk dapat membangun Kota Malang menjadi lebih baik kedepannya. Sehingga, dalam hal ini pihaknya mengincar rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

“Kemarin siang saya bersama dengan tim sudah mengembalikan formulir pendaftaran dan alhamdulillah dapat diterima dengan baik oleh tim penjaringan atau panitia pendaftaran di Kantor DPC PDI-Perjuangan Kota Malang,” ujar Didik, Sabtu (18/05/2024) tadi.

Didik juga menilai, bahwa parpol PDI-Perjuangan itu menjadi salah satu yang berkomitmen dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Terlebih, menurutnya parlemen perolehan kursi juga masih tertinggi.

Advertisement

“Sampai saat ini saya lihat PDI-Perjuangan masih menjadi partai pemenang. Dari situ, saya rasa!masih banyak masyarakat yang berusaha menitipkan aspirasinya pada PDI Perjuangan,” tuturnya.

Baca juga :

Kemudian, dikatakannya bahwa untuk mendapatkan rekomendasi dari PDI-Perjuangan Kota Malang, Didik mengakui telah menyiapkan sejumlah sejumlah visi dan misi. Seperti pengentasan kemiskinan, memperluas dan menciptakan lapangan pekerjaan dengan memaksimalkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau mendirikan BUMD yang baru di Kota Malang.

“Di Kota Malang kan sudah ada BUMD yang mungkin belum begitu prima. Baik dalam menyumbang pendapatan daerah maupun mendongkrak ekonomi masyarakat,” terang Didik.

Advertisement

Menurutnya, juga masih banyak potensi baru yang dapat dioptimalkan untuk menggairahkan ekonomi masyarakat. Apalagi dengan melihat dinamika dan pertumbuhan yang ada di Kota Malang.

“Misalnya, BUMD terkait usaha yang umum. Seperti konveksi, kita himpun produk-produk UMKM kita. Bahkan sangat dimungkinkan untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang masih tergolong dalam ekonomi lemah,” ucapnya.

Selain itu, beberapa permasalahan yang sedang terjadi di Kota Malang juga tengah menjadi perhatiannya. Seperti persoalan kemacetan, banjir, hingga merencanakan sekolah gratis selama 12 tahun. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas