Politik
Penuhi Panggilan Komisi II Bondowoso, Manager BNI Terangkan Mekanisme KUR untuk Petani Porang
Memontum Bondowoso – Manager Bank Nasional Indonesia (BNI) Cabang Bondowoso, Lucky Perdana Yudistira, akhirnya memenuhi panggilan Komisi II DPRD Bondowoso, dalam kaitannya memberikan penjelasan terhadap mekanisme kredit Kelompok Usaha Rakyat (KUR), Rabu (15/09) tadi. Pelaksanaan yang berlangsung di Gedung DPRD, itu pun berlangsung gayeng.
“Dalam kesempatan tersebut, kami memaparkan fungsi BNI, Dinas Pertanian dan pihak terkait lainnya, dalam proses atau mekanisme pinjaman kredit KUR pada petani,” kata Lucki pada memontum.com.
Baca juga:
- Dilantik Presiden Ke-8 RI, Prabowo Tekankan Kebersamaan, Persatuan dan Bukan Cekcok Berkepanjangan
- Sebagai Warisan Batik Khas Banyuwangi, Motif Batik Gajah Oling Miliki KIK dari Kemenkumham
- Rubah Fenomena Generasi Muda dengan Gadget, Disporapar Jombang Gelar Olah Raga Tradisional
- Pemkab dan Bea Cukai Malang Gencarkan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Via Kesenian Bantengan
- Fashion Show BBF 2024 Hadirkan Puluhan Desainer Batik Lokal Banyuwangi
Salah satu diantara yang dijelaskan pada Komisi II, kata Lucky, menggandeng off taker untuk membeli hasil produk petani paska panen. Rencananya, BNI, Disperta, Komisi II dan Kelompok Tani akan diajak ke off taker.
Ditambahkan, seluruh proses pencairan dan penggunaan pinjaman KUR dilakukan secara transparan dan bersama-sama. Oleh karena itu, Lucky minta agar saling menjaga diantara pihak terkait.
Agar kredit KUR betul-betul sampai pada petani dan petani memanfaatkan pinjaman sesuai peruntukannya, semua pihak untuk mengawasinya, termasuk media. Tujuan BNI, agar petani kesejahteraannya meningkat.
“Sudah ada lima Kelompok Tani Porang yang mengajukan KUR pada BNI. Dari 5 kelompok yang sudah tercover 117 petani. Pencairannya bertahap sesuai mekanisme yang berlaku,” terang Lucky.
Lucky pun meluruskan, mengenai informasi bahwa bibit, yang mengendalikan adalah BNI. Padahal yang benar, BNI merekomendasikan pada off taker yang mempunyai bibit bersertifikat. Untuk selanjutnya yang melakukan komunikasi petani dengan off taker.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi II Andi Hermanto, S.Sos mengatakan, setelah mendapat pemaparan dari BNI, pihaknya akan melakukan kunjungan lapangan untuk melakukan cek lokasi. (sam/sit)