Surabaya

Perpustakaan Medayu Agung, Sempat Ditawar untuk Dibeli

Diterbitkan

-

Perpustakaan Medayu Agung, Sempat Ditawar untuk Dibeli

Memontum Surabaya – Tak banyak warga Surabaya yang mengetahui keberadaan Perpustakaan Medayu Agung. Padahal, dengan mendatangi perpustakaan yang berlokasi di Jalan Medayu Selatan 42-44, Kompleks Perumahan Kosagra ini, pengunjung bisa mengetahui nukilan sejarah. Bukan saja Surabaya namun juga Indonesia. Tak bisa dipungkiri, Medayu Agung adalah perpustakaan dengan koleksi buku sejarah yang cukup lengkap.

Adalah Oei Hiem Hwie, sosok yang memilik peran penting di perpustakaan ini. Oei dulu adalah wartawan di Terompet Masjarakat dan sempat beberapa kali mewawancarai sosok Presiden Soekarno. Ini merupakan kebanggan tersendiri baginya.

Siapa sangka saat terjadinya G 30 S/PKI, Oei ditangkap oleh aparat karena disangka anggota PKI. Sejak itu banyak koleksi bukunya mulai dirampas. Walaupun banyak dokumen-dokumen yang tidak dapat membuktikan bahwa Oei adalah anggota PKI. “Ketika saya ditangkap, banyak koran-koran dan buku yang dibakar,” ucap Oei, Senin (22/10/2018)

Kakek berusia 87 tahun ini dulu pernah dijebloskan ke penjara pada tahun 1970. Kemudian dibebaskan pada tahun 1979. Sejak dibebaskan, Oei mulai mencari sisa-sisa bukunya yang dirampas. Kemudian ia mulai mengkliping karena baginya ini adalah suatu sejarah yang perlu diselamatkan.

Advertisement

“Pada saat itulah saya memulai mengkliping semuanya. Karena ini suatu saat semua orang harus tahu akan sejarah,” ucap Oei ketika diwawancarai Memontum.com, Senin (22/10/2018).

Hobi mengoleksi buku itulah yang mengantarkan Oei mendirikan Perpustakaan Medayu Agung, pada tahun 2001 di Surabaya. Nama Medayu Agung sendiri diambil dari nama lokasi keberadaan perpustakaan Medokan Ayu atau disingkat Medayu. Sedangkan Agung berarti kuat dan kokoh. Sampai saat ini jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan Medayu Agung mencapai 20.000, sudah termasuk buku, koran, majalah, dan hasil kliping.

Laman: 1 2

Advertisement
Lewat ke baris perkakas