Surabaya

Perpustakaan Medayu Agung, Sempat Ditawar untuk Dibeli

Diterbitkan

-

Perpustakaan Medayu Agung, Sempat Ditawar untuk Dibeli

Oei mendapatkan buku-buku tersebut ketika mewawancarai tokoh. Kemudian ia diberikan buku dan dari pemberian dari teman-temannya. “Hampir semua buku-buku sejarah ini saya dapatkan dari orang yang saya wawancarai. Ada banyak sekali buku sejarah masa lalu, terutama sejarah Surabaya,” ucap Oei.

Oei juga banyak mendapatkan penghargaan dari kampus, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya hingga dari lembaga internasional. Seperti yang terpajang disalah satu ruangan khusus untuk penghargaan. Dan banyak tawaran dari luar yang ingin membeli perpustakaan ini namun ia tolak.

“Banyak sekali tawaran masuk dari perorangan. Bahkan pemerintah mau membeli perpustakaan ini. Ada yang menawarkan sampai 1 M, saya tolak karena lebih baik dibantu dari padai dibeli,” ungkapnya.

Dalam menjaga perpustakaannya, Oei dibantu oleh 5 relawan. Baginya ia sudah tidak muda lagi untuk meneruskan perpustakaan ini. Ditambah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga perpustakaan tidak lah murah. Maka dari itu relawan yang bekerja disini dibayar seikhlasnya.

Advertisement

“Tidak murah biaya yang dikeluarkan untuk perpustakaan ini. Tapi untung saja banyak donatur yang mau membantu sehingga sampai sekarang masih bertahan,” ujar Oei.

Titiek (50) adalah salah satu relawan yang membantu Oei. “Saya bekerja disini sejak 2004, dan memang rata-rata yang menjaga disini orangnya sudah lama-lama,” ungkap Titiek saat diwawancarai.

Harapan ke depannya Oei mengatakan banyak anak muda sekarang tidak mau tahu akan sejarah kotanya. Karena disini banyak bukti penting dalam sejarah sehingga kita patut mengetahui. Inilah alasan mengapa perpustakaan tetap ia pertahankan sampai detik ini. (gus/ano/yan)

Advertisement

Laman: 1 2

Advertisement
Lewat ke baris perkakas