Pemerintahan

Pimpin Apel Perdana Paska Libur Lebaran, Ini Pesan Bupati Trenggalek

Diterbitkan

-

Pimpin Apel Perdana Paska Libur Lebaran, Ini Pesan Bupati Trenggalek
APEL: Bupati Trenggalek, Mohammad Nur Arifin, saat memimpin apel perdana pasca libur lebaran. (memontum.com/mil)

Memontum Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, memimpin apel hari pertama masuk kerja paska libur lebaran di Halaman Pendopo Manggala Praja Nugraha. Dalam kesempatan itu, bupati muda ini berpesan agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Trenggalek, bisa memperbanyak rasa empati terhadap sesama.

“Saya berpesan, kepada semua ASN untuk bisa berempati terhadap sesama. Karena apa yang kita lempar ke atas, maka yang jatuh, ya apa yang kita lempar itu juga. Jadi, jika yang kita lempar itu kebaikan, empati atau suatu hal yang positif, maka yang akan kita dapat hal yang positif juga,” terang Bupati Arifin, Senin (09/05/2022) siang.

Dirinya mencontohkan, kalau hanya untuk meminta maaf terhadap atasan, hal itu dirasa mudah. Tetapi, tidak dengan meminta maaf ke masyarakat atas pelayanan yang selama ini kurang maksimal diberikan.

“Kalau minta maaf kepada pimpinan atau bupati, mungkin mudah untuk dimaafkan dan memaafkan. Namun, bila kita salah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka akan sulit kita meminta maaf. Tidak mungkin kita meminta maaf kepada mereka satu persatu,” tegas suami Novita Hardiny ini.

Advertisement

Baca juga :

Oleh karena itu, tepat di hari kemenangan ini, Mas Ipin sapaan akrabnya, menegaskan serta mengingatkan kepada semua ASN untuk senantiasa meningkatkan empati dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. “Karena itu memang tugas kita sebagai aparatur pemerintah,” katanya.

Tepat di H+8 Lebaran atau lebih tepatnya di Hari Raya Ketupat tahun 2022 ini, Bupati Trenggalek meminta jajarannya agar bisa memaknai filosofi ketupat. “Kalau dibelah, terlihat putih dalamnya. Jadi, mari kita jaga hati kita untuk bisa selalu bersih seperti ketupat ini. Setelah kita menjalani ibadah puasa 1 bulan penuh,” terang Bupati Arifin.

Menurutnya, semua yang membuahkan hasil, tentu akan berkonsekwensi resiko. Seperti ASN, pendapatan yang dihasilķan tentunya juga berkonsekwensi pada pelayanan kepada masyarakat. “Meskipun tidak kenal, bukan saudara kita, kita punya kewajiban untuk bisa melayani mereka dengan baik,” paparnya. (mil/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas