Kediri

Pj Wali Kota Zanariah Beri Arahan Guru Pendamping Khusus Sekolah Inklusi TK hingga SMP di Kota Kediri

Diterbitkan

-

FGD: Pelaksanaan FGD kepada guru pendamping khusus sekolah inklusi. (pemkot for memontum)

Memontum Kota Kediri – Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, memberikan arahan kepada guru pendamping khusus sekolah inklusi TK, SD dan SMP, Kamis (1209/2024) tadi. Pelaksanaan dalam rangka Focus Grup Discussion (FGD) kerja sama Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, dan Unit Layanan Disabilitas, berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan.

Pj Wali Kota Zanariah mengatakan, bahwa sekolah inklusi merupakan pendekatan pendidikan yang memastikan bahwa semua siswa, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, harus mendapat kesempatan belajar yang setara di lingkungan pendidikan reguler. Sejak tahun 2017, Kota Kediri telah membuka PPDB jalur inklusi di 8 SD negeri dan 3 SMP negeri. Seiring berjalannya waktu, bertambah pula sekolah yang mengimplementasikan pendidikan inklusi.

Sesuai data dari Dinas Pendidikan, sudah ada 41 TK, 36 SD dan 18 SMP, yang mengimplementasikan. Penambahan sekolah inklusi, ini juga didorong dengan adanya Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2023 tentang akomodasi yang layak untuk peserta didik penyandang disabilitas pada satuan pendidikan anak usia dini formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Peraturan ini, juga menjadi pedoman Unit Layanan Disabilitas. “Tentu dengan meningkatnya penerapan pendidikan inklusi di berbagai sekolah menjadi penting. Untuk melibatkan guru-guru pendamping khusus dalam diskusi mendalam mengenai praktik terbaik, tantangan dan kebutuhan,” kata Pj Wali Kota.

Advertisement

Pj Wali Kota Zanariah menjelaskan, sejak tahun 2017 hingga saat ini, pasti ada banyak pengalaman yang dirasakan oleh para guru pendamping khusus. Dalam melaksanakan sekolah inklusi baik itu tantangan, hambatan, sekaligus strategi dan praktek terbaik yang ditemukan secara otodidak atau hasil brainstorming bersama. Mungkin selama ini, collecting pengalaman dan penerapan strateginya hanya berkutat di internal sekolah saja. Sehingga, ada perbedaan treatment di masing-masing sekolah.

Baca juga :

Makanya, ujarnya, melalui FGD ini para guru pendamping khusus dapat berbagi cerita dalam mengelola kelas. Supaya, pengalaman dan strategi ini dapat melahirkan metode pembelajaran tepat di seluruh sekolah inklusi di Kota Kediri. “Selain sharing session, nanti juga akan ada sosialisasi dari Tim Unit Layanan Disabilitas. Saya harap seluruh peserta bisa berpartisipasi aktif. Semoga dari FGD ini dapat menghasilkan rekomendasi konstruktif dan terdeteksi kebutuhan apa saja yang perlu segera dipenuhi,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Pj Wali Kota Zanariah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terealisasinya sekolah inklusi di Kota Kediri. Terutama pada guru pendamping khusus. Harapannya serangkaian upaya yang telah dilakukan dapat mempermudah langkah dalam mengoptimalkan layanan sekolah inklusi.

“Terima kasih atas dedikasi yang telah dicurahkan dengan memberi pengajaran terbaik untuk para peserta didik. Kami memahami ini pasti bukan hal yang mudah dan tantangannya pun beragam. Besar harapan kita semua Kota Kediri senantiasa menjadi kota ramah anak tercipta suasana kesetaraan menjadi rumah yang nyaman,” paparnya.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota Kediri juga tidak ketinggalan memberikan santunan. Sementara turut hadir dalam pelaksanaan itu, Kepala Dinas Pendidikan, Anang Kurniawan, Ketua Dewan Pendidikan, Dyah Aziastuti, Ketua YLPA, Heri Nurdianto, jajaran Tim Unit Layanan Disabilitas dan tamu undangan. (kom/pan/sit)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas