Hukum & Kriminal

Polda Jatim Amankan Tempat Produksi Senapan Ilegal di Lumajang

Diterbitkan

-

Polda Jatim Amankan Tempat Produksi Senapan Ilegal di Lumajang

Memontum Lumajang – Jalan Mayor Kamari Sampurno Kelurahan Ditotrunan Kota Lumajang mendadak ramai, banyak Polisi dari Polres Lumajang dan Polda Jatim. Hal ini karena sebuah usaha Gun Shop disinyalir telah melakukan perakitan senapan tanpa dilengkapi izin dan sudah diperjual belikan hingga keberbagai daerah di Indonesia.

Kapolda Jatim Irjen Pol Lucky Hermawan yang turun langsung memimpin press release ungkap kasus dugaan tindak pidana perakitan dan perdagangan barang berupa senapan dengan kaliber 4,5 mm hingga 9,0 mm itu pada awak media menyampaikan ungkap kasus tersebut merupakan tindak lanjut anggotanya, bermula dari laporan masyarakat November kemarin.

“Sejak memulai usahanya 2015 lalu, ‘AH’ pemilik Gun Shop telah memproduksi dan memperdagangkan sekira 250 pucuk senapan. 100 pucuk untuk perlombaan sementara 150 pucuk untuk perburuan, Pelaku sudah 4 tahun melakukan usaha ini. Produskinya sudah menggunakan peralatan modern,” terang Kapolda Sabtu (7/12/2019).

Polisi akan terus mendalami kasus ini. Lucky Hermawan meminta, kepada masyarakat yang sudah merasa membeli senapan produk Gun Shop rakitan ‘AH’ untuk segera mengembalikan. Polisi juga menyita peralatan yang dipakai untuk merakit senapan, dijadikan barang bukti. Juga 40 senapan angin terbagi 20 untuk lomba dan 20 untuk berburu, kini lokasi perakitan senapan dibentangi police line.

Advertisement

AH’ pemilik usaha Gun Shop, ditetapkan sebagai tersangka. Tak tanggung-tanggung, dibelakang tampilan depan sebuah toko senapan angin, ia memproduksi senapan sedari harga jutaan hingga puluhan juta rupiah, dengan kaliber 4,5 mm hingga 9,0 mm. Yang jika salah peruntukannya, sangat membahayakan bahkan bisa menghilangkan nyawa seseorang.

“Sudah diidentifikasi, kemana beredarnya senjata ini. Sudah mencakup 18 provinsi. Dimana dari seluruh provinsi yang tercatat, disitu diantaranya termasuk provinsi yang kerap terjadi konflik. Papua, Maluku, Sulawesi, Gorontalo. Lampung, Bangkabelitung, Jogja, Aceh, Jawa Barat dan lain – lain,” tetangnya. (adi/yan)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas