Berita
Probolinggo Covid-19: Warga Tunda Resepsi Pernikahan 23 Maret 2020
Memontum Probolinggo – Kewaspadaan penyebaran COVID -19 di Kota Probolinggo, menjadi tanggungjawab semua masyarakat khususnya masyarakat Kota Probolinggo. Ini terbukti salah satu bentuk kesadaran dari warga, agenda resepsi pernikahan udah direncanakan matang sebelumnya positif ditunda. Menurut jadwal yang sudah ditentukan pihak keluarga, resepsi pernikahan itu akan dilaksanakan Sabtu, 28 Maret 2020. Dengan kesadaran dan pirtimbangan pihak keluarga besar kedua mempelai, akhirnya resepsi pasangan Putri S.Ningrum dan Satrio H.Santoso secara resmi ditunda.
Kedua keluarga mempelai ini sudah menyebarkan undangan kepada kerabat, teman dan tetangga. Baik dari undangan keluarga dari Mangunharjo kota Probolinggo dan dari keluarga Bayeman Kabupaten Probolinggo. Karena kedua mempelai telah melaksanakan akad nikah pada tanggal 23 Desember 2019 lalu, dan rencana resepsi baru akan dilaksanakan bulan ini di aula Kelurahan Mangunharjo, Jalan WR Supratman kota Probolinggo.
Adanya kabar ini tersebar di sosial media pada Selasa (24/03/2020) bahwa ada kata-kata
“Sehubungan dengan pencegahan virus COVID 19, Kapolri melarang mengadakan perkumpulan yang mendatangkan banyak massa, maka resepsi pernikahan Putri dan Satrio 28 Maret 2020 ditunda. Terima kasih dan mohon maaf atas ketidaknyamanannya”.
Hal Tersebut langsung direspon Wali kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, melalui status Whatsaap, beliau menuliskan,
“Membaca pengumuman ini, saya begitu terharu. Artinya, upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah akhirnya ada yang merespon dengan baik. Semoga dibatalkannya resepsi tidak mengurangi kebahagiaan kedua mempelai. Mudah-mudahan menjadi contoh untuk yang lainnya, bahwa mencegah lebih baik dari pada terisolasi sakit virus corona” tulis Habib Hadi.
Apresiasi di berikan oleh Habib Hadi selaku Wali Kota Probolinggo kepada warganya yang ikut peduli, bahkan membatalkan acara resepsi pernikahannya.
“Saya ucapkan selamat berbahagia, semoga sakinah mawadah warrahmah. Ditundanya acara itu tentunya tidak lepas dari upaya agar semua saudara, keluarga dan tamu undangan terhindar dari COVID 19,” kata Habib Hadi.
Pembatalan acara resepsi pernikahan tersebut berawal dari ungkapan Lurah Mangunharjo, Risqi Fadillah, bahwa Ibu Jumaiyah orang tua mempelai sebenarnya sudah menyewa aula kelurahan sejak Desember untuk menggelar acara resepsi pernikahan putra putrinya.
“kemarin pada hari Selasa kami memanggil orangtua pempelai kantor, tidak hanya itu, kami juga minta pendampingan dari Bhabinkamtibmas untuk menjelaskan intruksi serempak dari Kapolri. Selain itu juga bisa menjelaskan beberapa pertimbangan bahwa resepsi pernikahan menjadi sarana penularan virus dan bisa jadi banyak yang tidak hadir ke acara tersebut, karena sudah ada intruksi serempak” kata Risqi.
Mendengar apa yang di katakan, orang tua mempelai awalnya tetap ingin berencana melanjutkan resepsi dengan pemakaian protokol kesehatan, tetapi semakin hari kondisi penularan semakin banyak maka pihak kelurahan dan kepolisian tetap menyarankan untuk ditunda. Dan memberi solusi agar dimusyawarahkan dengan keluarga yang lain.
“alhamdulillah, setelah dari pihak keluarga bermusyawarah akhirnya sepakat untuk ditunda, dan dari pihak keluarga mempelai mengatakan sangat mendukung anjuran pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus COVID 19,” kata risqi. Juga menirukan apa yang dikatakan pihak mempelai.
“alhamdulillah semoga apa yang dilakukan keluarga mempelai menjadi inspirasi buat yang lain, kita ini lagi perang dengan musuh yang tidak tampak. Jangan tambeng-tambeng, kecuali memang harus keluar dan tidak bisa ditinggalkan. Nongkrong, kumpul-gak jelas mending jangan sudah, sementara ikuti anjuran pemerintah, TNI dan Polri, ini harus di contoh, acara penting yaitu resepsi pernikahan aja mau ditunda, apalagi cuman nongkrong,” tegas Risqi.
Haru memang, seperti kata-kata yang di tulis melalui pesan singkat di Whataap, antara pengantin, Putri S.Ningrum, yang akan melakukan resepsi pernikahan pada 28 Maret mendatang kepada Lurah. Dalam chat tersebut mengatakan,
“Kami berterimakasih telah disupport meski memang berat bagi kami dan keluarga besar kami membatalkan acara resepsi pernikahan. Tapi ini buat kebaikan semuanya. Semoga banyak berkah dari semua ini. Semoga Kota Probolinggo tetap aman dan terkendali,” tulis Putri.
Ini adalah salah satu contoh masyarakat yang bisa melawan egonya sendiri demi mencegah penyebaran Covid 19. Mari kejadian ini bisa menjadi inspirasi masyarakat semua khususnya Masyarakat Kota Probolinggo, supaya tetap dirumah dan jangan keluar rumah jika tidak penting, tetap jaga kesehatan. (Pix/yan)