Pemerintahan
PSBB II, Pasien Positif 45 Orang Sehari, Gubernur Pantau Perkembangan Sidoarjo
Memontum Sidoarjo – Usai memastikan persiapan Malang Raya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Gubernur Jawa Timur, Khofifa Indar Parawansa menyempatkan diri ke Sidoarjo. Gubernur ingin melihat perkembangan PSBB tahap kedua di Sidoarjo.
Kedatangannya bersama Koordinator PSBB Jawa Timur Heru Tjahjono, Koordinator Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso serta Koordinator Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi.
Rombongan disambut Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin serta Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji dan Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Muhammad Iswan Nusi di pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Sabtu (16/5/2020) malam.
Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan perkembangan penurunan kasus Covid-19 pada PSBB tahap kedua di wilayahnya masih belum signifikan. Bahkan menurutnya masih cukup tinggi. Data terakhir kasus positif korona di Sidoarjo berjumlah 281 orang. Kenaikan yang cukup tinggi terjadi hari ini, Sabtu (16/05/2020) dengan tambahan 45 orang confirm (positif) Covid-19.
“Kenaikan terbanyak berada di Desa Waru yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya,” katanya.
Selain itu, Cak Nur mengungkapkan Pemkab Sidoarjo terus berupaya menghentikan penyebaran Covid-19. Langkah yang saat ini dilakukan dengan melibatkan desa/kelurahan. Pemkab Sidoarjo meminta desa/kelurahan untuk memfilter aktifitas warganya melalui RT/RW. Pemkab Sidoarjo memberi kewenangan kepada RT/RW untuk mengeluarkan surat keterangan jalan.
“Tanpa surat surat keterangan jalan RT/RW itu masyarakat tidak dapat seenaknya bepergian. Harapan kami (surat keterangan jalan RT/RW) bisa memfilter masyarakat yang keperluannya tidak penting tidak keluar rumah,” ungkapnya.
Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifa Indar Parawansa menegaskan Pemprov Jatim terus memetakn serta mengintervensi lebih detail agar penurunan kasus Covid-19 dapat signifikan. Langkah ini dilakukan agar penerapan PSBB dapat lebih maksimal pelaksanaanya. Dirinya melihat format kampung tangguh yang dilakukan Malang Raya menghadapi Covid-19 sangat bagus.
“Seperti pemasangan CCTV di masing-masing RT serta sosialisasi dan edukasi PSBB secara live via aplikasi zoom. Ada lagi pojok curhat yang dilakukan secara virtual,” paparnya.
Yang lebih menarik lagi dari inovasi kampung tangguh, kata Khofifah adalah lumbung pangan. Lumbung pangan ini berbasis RW. Masyarakat yang ingin membantu kebutuhan pangan dapat menyalurkan di lumbung pangan.
Pendistribusiannya nanti akan dilakukan relawan lumbung pangan dengan mendatangi langsung warga yang membutuhkan. Gubernur berharap format yang ada di kampung tangguh dapat diterapkan di Sidoarjo. Bahkan akan lebih baik dipadukan dengan format posko Covid-19 Desa/Kelurahan yang dilakukan Pemkab Sidoarjo.
“Format yang mungkin akan dikawinkan dengan posko Covid-19 yang ada di desa di Sidoarjo ini dengan kampung tangguh yang ada di Kabupaten dan Kota Malang,” tandasnya. Wan/yan