Pamekasan
Puluhan Anak di Kabupaten Pamekasan Diserang DBD, Dua diantaranya Dilaporkan Meninggal
Memontum Pamekasan – Sebanyak 25 anak di Kabupaten Pamekasan, dilaporkan terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pamekasan, Syaifuddin, menyampaikan bahwa jumlah tersebut terjadi selama Februari 2023. Sedangkan, pada Januari 2023, sebanyak 90 anak yang terkena DBD.
“Musim hujan menjadi kondisi pendukung meningkatnya kasus DBD. Karena, banyak genangan air yang bisa menjadi tempat hunian nyamuk,” katanya, Kamis (16/02/2023) tadi.
Syaifuddin mengatakan, pada bulan ini jumlah anak yang terkena DBD lebih menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Akan tetapi, angka tersebut bisa bertambah dan bisa menurun sesuai dengan kondisi cuaca.
Baca juga:
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
“Bahkan pada Januari kemarin, ada dua yang meninggal karena lambat dirujuk ke RS oleh orang tuanya,” tambahnya.
Menurut Syaifuddin, beberapa hari terakhir, pihaknya sudah melakukan antisipasi pada masyarakat serta melakukan fogging ke beberapa sekolah dan ke Kantor OPD. Tujuannya, agar hunian nyamuk berkurang.
“Di musim penghujan ini, masyarakat diharapkan peduli pada kebersihan lingkungan, supaya tidak menjadi hunian nyamuk. Masyarakat harus melakukan 3 M. Yakni mengurai, menutup dan mengkubur sampah,” jelasnya. (azm/gie)