Jember
PW NU Jatim Sarankan Warga di Zona Merah Sholat Id di Rumah
Memontum Jember – Masa pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya di Jawa Timur hingga kini belum berakhir. Beberapa daerah saat ini masih berstatus zona merah dan oranye.
Menghindari momen perayaan hari Raya Idul Fitri menjadi penyebab naiknya angka penularan virus Corona, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Jawa Timur (Jatim) mengimbau bagi warga yang berada di zona merah, untuk melaksanakan salat id di dalam rumah.
Baca Juga:
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Pimpin Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim, Sekda Jember Ajak Masyarakat Isi Posisi Strategis
Sedangkan jika wilayahnya masuk zona kuning, oranye apalagi hijau, dipersilakan untuk mengikuti salat id di masjid atau lapangan sebagaimana biasanya. Namun, protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak, tetap harus dilaksanakan dengan disiplin.
Imbauan itu dikeluarkan dalam rapat yang digelar oleh PW NU Jatim bersama seluruh jajaran pengurus cabang NU se kabupaten/kota di Jawa Timur. Rapat digelar pada Selasa (27/04) secara daring.
“Jadi himbauan tersebut dikeluarkan NU sebagai bentuk tanggung jawab jamiyyah (organisasi) untuk bersama-sama membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 ini. Sebab, kalau ada yang kurang disiplin, maka akan semakin lama kita harus melawan pandemi ini,” ujar Ketua PC NU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin, saat dikonfirmasi usai mengikuti rapat melalui zoom tersebut.
Salah satu pertimbangan dikeluarkannya himbauan tersebut, adalah karena penyebaran virus Covid selama beberapa waktu terakhir dinilai melonjak. Hal ini tidak lepas dari berbagai perayaan sosial-keagamaan yang menyedot animo banyak orang.
“NU sebagai ormas dengan anggota yang besar, harus ambil bagian untuk mensosialisasikan dan memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang kepatuhan protokol kesehatan. Semata-mata agar penanganan Covid-19 di Indonesia bisa teratasi dengan baik. Agar seluruh sendi kehidupan kita bisa kembali dengan normal,” ujar Gus Aab, sapaan akrab, KH Abdullah Syamsul Arifin.
Selain itu, warga juga diminta untuk mengutamakan silaturahmi menggunakan perangkat teknologi seperti video call dan sebagainya. PW NU Jatim juga sepakat untuk mendukung Pemda agar tidak ragu mengambil langkah tegas secara bijak, demi melindungi keselamatan jiwa warganya.
Seperti halnya pemerintah, NU Jatim juga menghimbau warga untuk tidak pergi mudik. Hal ini demi pertimbangan keselamatan nyawa banyak orang. Karena itu, NU Jatim juga mendukung pemerintah daerah, untuk mengambil sikap tegas yang bijaksana, dalam rangka menegakkan protokol kesehatan.
“Kita ingin menggugah kesadaran masyarakat, bahwa terkait dengan rencana pelaksanaan idul fitri yang akan datang, rentan ada nya kerumunan. Maka silaturahmi disarankan secara virtual,” ujar pria yang juga dosen di IAIN Jember ini. (rio/ed2)