Kota Malang

Ratusan Driver Ojek Online Malang Raya Gelar Aksi Damai Bawa Enam Tuntutan

Diterbitkan

-

AKSI: Unjuk Rasa yang dilakukan para driver ojek online di depan Gedung DPRD Kota Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Ratusan driver ojek online Malang Raya yang tergabung dalam komunitas Malang Online Bersatu (MOB), melakukan aksi damai dengan membawa enam tuntutan yang disampaikan di depan Gedung DPRD Kota Malang, Senin (18/09/2023) siang.

Salah satu driver Roda 4 (R4), Alex, menyampaikan jika tuntutan yang disampaikan yaitu menuntut para aplikator untuk menerapkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Jatim yang sudah dikeluarkan. Selain itu, juga menolak persaingan harga yang tidak wajar oleh pihak aplikator.

“Aksi unjuk rasa ini kita mengeluarkan aspirasi kita. Kesejahteraan driver online se Malang Raya, itu sangat kurang sejahtera. Dimana potongan pihak aplikator secara teori memang 20 persen. Tapi dalam kenyataannya, mereka memotong persentase sebesar 50 persen lebih. Ada banyak item yang dijadikan atau include. Seharusnya dari customer misalnya 100 ribu, mereka ada biaya pemesanan, biaya tanam pohon, yang akhirnya nilainya lebih dari 20 persen,” jelas Alex.

Bahkan menurutnya untuk tarif dasar, dengan tarif Rp 20 ribu, driver hanya mendapatkan Rp 12 ribu dan Rp 8 ribu untuk pihak aplikator. Tentu, hal tersebut menurutnya sangat merugikan dan berimbas pada istri driver yang kurang sejahtera.

Advertisement

Baca juga:

“Di mana salah satunya ada biaya pemesanan sebesar Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu dari nilai Rp 20 ribu dipotong. Jadi besarnya potongan yg disusupkan di item biaya pemesanan, tanam pohon, dan sebagainya. Itu sangat merugikan kita. Kita mau merawat mobil aja susah, kita perawatan mobil untuk oli, maintenance, itu sangat kurang, apalagi ban,” katanya.

Ditambahkan, jika yang diinginkan oleh para driver yaitu potongan aplikator sebesar 15 persen dari nilai yang sudah tertera. “Jika penumpang di aplikasi membayar Rp 20 ribu maka harusnya langsung 15 persen dari Rp 20 itu. Bukan lagi Rp 20 ribu dipotong untuk biaya lainnya, baru dipotong 20 persen, itu akan habis di kita,” tambahnya.

Sementara itu, dalam aksi damai tersebut juga mendapatkan respon dari Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin, menurutnya pihak DPRD Kota Malang siap menampung semua aspirasi yang telah disampaikan dan siap memperjuangkan hak-hak para driver ojek online tersebut.

“Teman-teman DPRD Kota Malang siap menampung dan siap memperjuangkan seluruh aspirasi yang njenengan sampaikan, dalam menjalankan aktivitas apapun di Malang Raya, yang sentuhannya langsung dengan masyarakat Kota Malang. Bagaimanapun juga pemerintah harus mempunyai perhatian lebih, terutama kepada panjenengan. Jangan ada kebijakan sepihak yang kemudian tidak menopang aktivitas ekonomi bapak ibu panjenengan sekalian,” tutur Fathol.

Advertisement

Disamping itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, juga merespon terkait dengan unjuk rasa yang dilakukan tersebut. Pihaknya meminta, para perwakilan aksi untuk mengikuti audiensi yang digelar di ruang sidang Balai Kota Malang. (rsy/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas