Kota Malang
Ratusan Mahasiswa Kota Malang Gelar Aksi Tolak Kenaikan BBM di Depan Gedung DPRD

Memontum Kota Malang – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya, melalukan aksi protes atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lonjakan harga bahan pokok, di depan Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (08/09/2022) tadi.
Koordinator BEM Malang Raya, Zulfikri Nur Fadilah, menyampaikan bahwa tuntutan yang diberikan yakni menolak dengan tegas adanya BBM bersubsidi. Sebagai mahasiswa yang harus menyuarakan para jeritan rakyat, dirinya tetap akan mengawal, mendalami kajian, dan mencermati informasi yang ada.
“Berharap dalam satu pekan, DPRD punya report untuk teman-teman BEM Malang Raya, usulan kami ditindaklanjuti. Kalau seminggu tidak ada tindak lanjut kami turun lagi. Sampai pemerintah pusat mendengarkan,” ungkap Zulfikri.
Sebagai langkah transformasi atas kritikan terhadap kebijakan tersebut, dirinya mendesak agar pemerintah pusat menunda proyek strategis nasional, yakni pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). “Solusinya menunda proyek strategi nasional. Agar APBN untuk subsidi dapat pulih kembali. Program yang lebih maslahat untuk rakyat agar lebih didahulukan,” ujarnya.
Dengan adanya kebijakan kenaikan BBM ini, mahasiswa pun terdampak imbasnya. Karena, sebagian dari mereka saat ini bekerja sebagai driver ojek online (ojol) yang secara langsung terdampak.
Baca juga:
- Miliki Dua Kecamatan Penopang Produksi Cabai, Dispangtan Kota Malang Berharap Mampu Bantu Tekan Inflasi
- Laka Beruntun Libatkan Tiga Kendaraan di Jalan Nasional Trenggalek-Tulungagung, Satu Orang Meninggal
- Pemkab Lamongan untuk Kali Keenam Raih Predikat A SAKIP
- Kota Batu Siapkan Dua Rumah Sakit untuk Antisipasi Caleg Alami Depresi
- IPM Naik di Angka 1,20 Persen, Kota Batu Targetkan Status Sangat Tinggi di IPM Tahun 2024
“Mahasiswa tidak semuanya orang punya, mahasiswa ada juga yang bekerja sampingan sebagai Ojol. Mereka juga kesulitan untuk beli bensin, dan kenaikan-kenaikan harga barang-barang pokok,” lanjutnya.
Selain itu, dalam orasi yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa, dikatakan bahwa dengan bertambahnya kebijakan tersebut, bukan malah mensejahterakan rakyat, melainkan menyengsarakan dan mencekik.
Sebagai informasi, dalam aksi tuntutan yang dilakukan tersebut, juga mendapatkan respon dari Ketua DPRD Kota Malang, bersama dengan perwakilan enam Fraksi DPRD Kota Malang. (rsy/sit)

-
Hukum & Kriminal4 minggu
Pengelola Rumah Bersubsidi di Sumbersuko Lumajang Diperiksa Unit Tipidkor Polres
-
Hukum & Kriminal3 minggu
Pulbaket Dugaan Penyalahgunaan Pembangunan dan Penjualan Rumah Subsidi Sumbersuko Terus Didalami
-
Kota Batu3 hari
Batu Shining Orchids Week 2023 Didorong Jadi Tuan Rumah Pameran Anggrek Tingkat Asia Pasifik
-
Jember4 minggu
Libatkan Swasta Melalui CSR, Pemkab Jember Lakukan Pasar Murah dan Pemberian Makanan Tambahan
-
Kediri4 minggu
Menang Telak Lawan Madura United, Mas Dhito: Komunikasi dan Disiplin Tim Sangat Bagus
-
Politik3 minggu
Alat Peraga Kampanye Tetap Eksis, Bawaslu Trenggalek Akan Lakukan Penertiban
-
Kabar Desa3 minggu
Gebyar Pembangunan Perkebunan Jatim, Ketua Gapoktan Margo Makmur Terima Paket Pengolahan Kopi
-
Kota Malang3 minggu
Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Malang Tegaskan Pentingnya Komunikasi dalam Penertiban Simbol Parpol