Surabaya

Rayakan Musim Semi Sakura, Unitomo Gelar JFF ke-25

Diterbitkan

-

Rayakan Musim Semi Sakura, Unitomo Gelar JFF ke-25

Memontum Surabaya – Musim semi Bunga Sakura di Jepang saat ini juga dirayakan Program Studi Sastra Jepang Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya. Melalui Japan Fun Festival (JFF) dan Bunkasai atau Festival Budaya Jepang, mahasiswa menampilkan pernak-pernik Jepang di kampus tersebut.

‘Harubiyori o Tanoshimou (Mari Menikmati Musim Semi)’ adalah tema yang diambil. Perayaan dimeriahkan dengan lomba Shodou (menulis kaligrafi Jepang), Rodoku (membaca dengan jelas dan nyaring), Kakikikitori (mendengar dan menulis), cerdas cermat, Olimpiade Kanji (huruf Jepang) tingkat SMA/SMK/MA se-Jawa Timur.
Peserta yang diutamakan adalah siswa yang berminat pada bahasa dan budaya Jepang.

Peserta yang berasal dari pelajar SMA/SMK/MA se-Jatim. Animo mereka sangat tinggi. Terbukti dari 600 siswa yang mengikuti lomba berbasis bahasa dan budaya Jepang.

“Jumlah peserta lomba SMA maupun umum meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias untuk mengikuti Bunkasai di Unitomo,” kata Cicilia Tantri Sulistyawati, Dekan Fakultas Sastra Unitomo, Minggu (17/3).

Advertisement

Tak hanya dimeriahkan oleh lomba untuk peserta sekolah tingkat atas saja, tetapi juga untuk umum. Dengan kategori Seiyuu (mengisi suara suatu karakter dalam video), Fan Art (menggambar maskot bunkasai 2019), Karaoke, Dance cover, Cosplay walk (menggunakan kostum suatu karakter), serta desain karakter.

“Lomba umum diikuti semua usia. Lomba umum ada enam cabang. Ini juga boleh diikuti. Paling tua umur 30an dari mahasiswa sampai pekerja. Yang paling muda siswa SD usia 12 tahun dari Surabaya,” tambah Muhammad Afifudin selaku Ketua Pelaksana saat ditemui disela acara.

Dengan diadakannya kegiatan wajib bagi mahasiswa semester tiga ini, Afif–sapaan akrabnya–, berharap peserta dapat mempelajari bahasa maupun budaya Jepang secara mendalam.

“Kami sebagai mahasiswa sastra Jepang ingin menyebarkan ilmu budaya jepang terhadap masyarakat umum. Dan juga sebagai implementasi kuliah kami sastra Jepang,” harapnya.

Advertisement

Sekadar diketahui, JFF juga dimeriahjan workshop chanoyu, (upacara minum teh dengan budaya Jepang), berfoto menggunakan yukata (kimono kain tipis), dan memasuki wahana obake yashiki (rumah hantu ala Jepang). Dan, lomba yang paling menarik yaitu tabetaikai (lomba makan ramen) dengan mengisi Teka Teki Silanb (TTS). Dan dipuncak acara, ada penampilan dari guest stars, ada Akiba Street, Nekonoi Katsu, HT-One, dan Clarissa Punipun. (est/ano/yan)

 

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas