Kota Malang
Resmikan Jembatan Lembayung, Pj Wali Kota Malang berharap Mobilitas Masyarakat Berjalan Lancar
Memontum Kota Malang – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, meresmikan Jembatan Lembayung, atau jembatan penghubung antara Kelurahan Mergosono dengan Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Kamis (28/12/2023) tadi.
Peresmian jembatan tersebut, ditandai dengan tasyakuran pemotongan tumpeng. Hal ini, pun mendapat apresiasi Pj Wali Kota Malang.
“Jembatan ini sudah kita selesaikan dan saya bersyukur ini bisa selesai dan dapat dinikmati oleh masyarakat. Berdasarkan laporan dari Pak Kepala DPUPRPKP Kota Malang, dua kelurahan ini yaitu Mergosono dan Bumiayu jauh sebelum hari ini, juga sudah melakukan tasyakuran sendiri,” kata Pj Wali Kota Wahyu.
Menurut Wahyu, keberadaan Jembatan Lembayung tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat dan memang penyelesaian perbaikan juga sangat ditunggu-tunggu. Sebab, menjadi tumpuan bagi mobilitas masyarakat.
“Ini memang ditunggu-tunggu, karena memang digunakan untuk pergerakan aktivitas perekonomian dari masyarakat di kedua kelurahan tersebut. Kalau pagi, mereka ada pergerakan ke Pasar Gadang, dari Kedungkandang, mereka banyak menggunakan jembatan. Termasuk juga untuk anak-anak, yang betul-betul menunggu Jembatan Lembayung untuk aktivitas mereka ke sekolah,” jelasnya.
Kemudian, ditambahkannya jika jembatan tersebut didesain khusus untuk kendaraan roda dua dan bukan untuk roda empat. Pihaknya juga mendapatkan masukan dari Ketua RW setempat, agar memasang portal dan rambu-rambu dilarang masuk bagi roda empat.
“Pergerakan untuk kendaraan roda empat dilarang masuk. Tadi ada masukan juga dari Ketua RW, untuk memasang satu portal di ujung dengan di Kelurahan Mergosono dan Kelurahan Bumiayu, nanti akan kita pasang. Termasuk rambu-rambu larangan untuk roda empat juga akan kita pasang,” tuturnya.
Lebih lanjut, Wahyu juga meminta maaf kepada salah satu warga yang di depan rumahnya terdampak pemasangan tali sling jembatan gantung. Tentu, selama dalam menjalankan aktivitasnya itu terganggu.
Baca juga :
“Kami mohon maaf untuk warga yang rumahnya terdampak tali sling jembatan. Tapi ini untuk kepentingan bersama masyarakat umum, mereka rela dan ikhlas memberikan tempatnya di depan rumah,” ucapnya.
Diakhir, Wahyu berharap dengan terselesainya perbaikan jembatan tersebut nantinya masyarakat juga dapat menjaga dan memelihara sesuai dengan fungsi yang diharapkan. “Karena ini prosesnya tidak mudah, saya dan DPRD Kota Malang ini mengharapkan agar masyarakat bisa menjaga jembatan ini agar lebih awet. Mudah-mudahan bisa lebih lama lagi dari waktu yang memang kita rencanakan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua RW 06 Kelurahan Mergosono, Asmayar, menyampaikan bahwa segi kualitas jembatan masih kurang. Terlebih, menurutnya per hari jembatan tersebut dilintasi oleh ribuan kendaraan.
“Kalau ini memang tidak dimaksimalkan takutnya nanti ada kerusakan jangka pendek otomatis ada penutupan lagi. Pertama dari tingkat keselamatan dari pagar, ini masih kurang, masih goyang. Usul saya lebih dimaksimalkan sebelum peresmian ini bener dibuka, karena jembatan disini kuotanya sangat besar sekali,” tambah Asmayar.
Secara konstruksi, yang menurutnya masih perlu dimaksimalkan yaitu pagar, pengaspalan dan patok (pembatas, red). Untuk tingkat kelenturan jembatan, menurutnya saat ini lebih lentur dibandingkan dengan yang sebelumnya. Kemudian, jalan untuk pejalan kaki yang dulunya ada, sekarang tidak ada.
“Untuk kelayakan ini menurut saya masih belum. Kalau secara pribadi saya menilai 60 persen untuk segi kualitas dan peruntukan dengan jangka panjang. Saya berani jamin dengan kondisi ini satu tahun pasti ada kerusakan,” katanya. (rsy/sit)