Kabar Desa
Rumah Kayu milik Janda di Situbondo Ambruk Timpa Anak Korban
Memontum Situbondo – Nasib apes dialami seorang janda bernama Insani (45) tahun warga Dusun Bantungan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Diduga karena kondisi kayu bangunan semi permanen telah rapuh, anak korban yang yang berusia 10 tahun, akhirnya tertimpa reruntuhan bangunan, yang diketahui dibangun swadaya oleh warga sekitar.
Beruntung, dalam musibah itu tidak sampai mengalami luka yang serius. Sementara anak korban, hanya mengalami di kepala, karena terkena paku.
“Anak saya kepalanya luka kena paku,” terang Insani.
Janda berusia 45 tahun ini bercerita, pada saat kejadian, dirinya sedang berada di luar rumah. Sedangkan anaknya, berada di dalam kamar sedang bermain hand phone.
“Rumah saya amrbruk sekitar pukul 07.30,” katanya.
Baca juga :
- Pemkab dan Bea Cukai Malang Gencarkan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Via Kesenian Bantengan
- Antisipasi Keramaian Penumpang saat Pelantikan Presiden, PT KAI Commuter Perbanyak Toilet dan Kipas Kabut
- Diserang Kabar Miring, Dukungan Masyarakat untuk Abah Anton Makin Menguat
- Sekda Kota Malang Ingatkan Pentingnya Peran Arsitek Lanskap dalam Pembangunan Berkelanjutan
- Peringati Hari Jadi, Pemkab Gelar Jombang Culture Carnival yang Diikuti 40 Peserta
Insani sendiri, mengetahui anaknya berada di bawah reruntuhan, setelah anaknya meminta tolong. Karenanya, dirinya langsung berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.
“Tidak lama kok, paling lima menit korban sudah berhasil dievakuasi,” ujarnya.
Anggota BPBD Sumberkolak, Iwan, mengatakan bahwa sebelumnya rumah korban berada di depan dan pindah ke tanah milik saudaranya yang ada di selatan. “Rumah itu dibangun oleh warga tiga tahun yang lalu,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Zainul Arifin, membenarkan adanya musibah rumah warga yang ambruk itu. Dijelaskan, rumah itu ambruk karena kondisi kayu bangunan rumahnya sudah rapuh.
“Anak korban selamat meski sempat tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya, hanya luka ringan di bagian kepalanya,” kata Zainul Arifin. (her/sit)