Kabar Desa
Rutan Kelas IIB Situbondo bersama Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Gelar Rutan Bersalawat
Diterbitkan
5 bulan yang lalu||

Memontum Situbondo – Rutan Kelas IIB Kabupaten Situbondo bersama pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Situbondo, KHR Moch Kholil As’ad Syamsul Arifin, menyelenggarakan Rutan Bersalawat dalam rangka Zikro Maulidirrosul Muhammad SAW, di Aula Baharudin Lopa Rutan Kelas IIB Situbondo, Senin (17/10/2022) tadi. Dalam kesempatan itu, juga hadir KH Alma’i bin KH Achmad Sofyan Syamsul Arifin, KH Masyrul Syam, Direktur RS Mitra Sehat, H Imam Hidayat dan jajaran Forkopimda Situbondo.
Pada kesempatan tersebut, KHR Moch Kholil As’ad Syamsul Arifin, mengajak para narapidana untuk bersalawat kepada baginda Rosulillah SAW. “Allah menurunkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan kita dijadikan ummatnya. Semoga, kita semua menjadi ummat yang setia kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Baca juga :
- Tertutup Awan Tebal, Tim Badan Hisab dan Rukyat Situbondo Gagal Pantau Hilal Awal Ramadan
- UMKM Jadi Bahasan Audiensi Wali Kota bersama Kadin Kota Batu
- Semarakkan Ramadan, Kampung Budaya Polowijen Kota Malang Lakukan Tradisi Megengan dan Nyadran
- Pj Wali Kota Batu dan DPRD Jadwalkan Pengecekan Langsung Green House Strawberry yang Disebut Tak Berizin
- Sehari Jelang Ramadan, Harga Daging, Telur hingga Cabai di Pamekasan Alami Kenaikan
Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo, Tomi Elyus, mengatakan bahwa kehadiran KHR Kholil As’ad Syamsul Arifin, pada acara Zikro Maulidirrosul Muhammad SAW adalah suatu kebanggaan. “Ini merupakan suatu keberkahan dari Allah SWT, yang menunjukkan bahwa KHR Kholil As’ad Syamsul Arifin ini tidak tebang pilih. Beliau tetap datang dan mendoakan, agar narapinada tersebut kembali kejalan yang baik dan benar,” urainya.
Sementara itu, Direktur RS Mitra Sehat, H Imam Hidayat, juga mengatakan bahwa pihaknya selalu bekerjasama baik dengan Rutan Kelas II B, baik dalam penanganan kesehatan pasien narapidana dan kebersihan lingkungan. “Kemarin memang ada kasus warga binaan sakit dan harus dioperasi. Sehingga, kami tangani pasien tersebut sampai sembuh secara gratis. Kita juga bisa merasakan bagaimana perasaan dan nasibnya para warga binaan yang ada di sini,” ujar H Imam Hidayat. (her/gie)