Kota Malang
SENSOR, Olah Limbah Susu Jadi Energi Listrik
Memontum Kota Malang – Universitas Brawijaya (UB) kembali menorehkan prestasi, kali ini dalam ajang kompetisi International Research Innovation, Invention & Solution Exposition (IRIISE 2018) yang diadakan di University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, 14-16 Agustus 2018. Tim perwakilan UB ini berhasil mendapatkan penghargaan spesial berupa Silver Medal dengan inovasinya, SENSOR (Smart Energy From Milk Sortation).
Dilatarbelakangi kurang dimanfaatkannya susu sortasi yang melimpah di daerah Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, menjadi ide inspirasinya. Susu sortasi merupakan limbah susu yang memiliki massa jenis berbeda dengan susu murni, sehingga tidak masuk kualifikasi pabrik dan hanya digunakan untuk kripik susu. Pengolahannya pun sangat sederhana, hanya diolah menjadi cemilan sehari-hari, dan dirasa kurang menguntungkan.
Melihat kondisi itu, menjadikan peluang bagi kelima mahasiswa UB untuk menciptakan suatu alat yang dapat mengonversi susu sortasi menjadi energi listrik terbarukan dengan teknologi Microbial Fuel Cell (MFC) dan berbasis Internet of Things (IoT). Tim SENSOR UB, terdiri dari Dandy Fajar Mahendra (FT-Elektro), Muhammad Syarifuddin (FILKOM-Pend. Teknik Komputer), Lilin Putri Jasmine (FAPET-Peternakan), Moh. Mario Alvin S. (FIB-Sastra Inggris), dan Nur Wasiatil Chairiyah (FK-Pend. Dokter) dibimbing oleh Eka Maulana, ST., MT., M.Eng., dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Outputnya, berupa informasi yang dikonfigurasikan melalui aplikasi android khusus secara realtime, terkait keadaan susu sortasi yaitu volume susu dan temperatur susu. Manfaatnya, user dapat mengakses kapanpun dan dimanapun, serta dapat memperpanjang umur alat karena pengaksesannya sudah tidak lagi secara manual, namun secara online.
“Alhamdulillah, meskipun waktunya bisa dibilang cukup singkat dalam proses pengerjaan prototype-nya, kami masih bisa mendapatkan Silver Medal di kompetisi IRIISE 2018. Kami mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak-pihak terkait dalam pembuatan SENSOR. Ke depannya, kami harap SENSOR dapat dimanfaatkan untuk cakupan yang lebih luas lagi,” jelas Dandy, salah satu delegasi FT-Teknik Elektro.
IRIISE digelar di Dewan Tunku Canselor, University of Malaya, dengan tujuan utama menumbuhkan budaya inovasi di kalangan siswa dan peneliti, serta mendorong kolaborasi antara akademisi dan industri. Kompetisi ini akan menjadi platform yang hebat bagi para peneliti, akademisi, mahasiswa, serta praktisi dari industri untuk menunjukkan bakat mereka, mengembangkan ide-ide brilian baru, dan memamerkan penemuan mereka untuk peluang komersialisasi. Ada 5 kategori yang dilombakan dalam kompetisi ini, diantaranya Arts & Humanities, Engineering & Technology, Life Sciences & Medicine, Natural Sciences dan Social Sciences & Management. (rhd/yan)