Hukum & Kriminal
Seorang Pria di Tulungagung Tega Habisi Nyawa Istri
Memontum Tulungagung – Nasib nahas menimpa perempuan paruh baya berinisial SU (43), warga Desa Besole, Kecamatan Besuki-Tulungagung. Korban meregang nyawa, setelah diduga dihabisi oleh suaminya berinisial WST (49), pada Jumat (24/06/2022). Motif utama dugaan pembunuhan itu, karena faktor ekonomi hingga membuat sang suami tega menghabisi korban.
Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, mengatakan bahwa WST atau suami korban bekerja serabutan. Sedangkan SU, istrinya sebelumnya menjadi Tenaga kerja Indonesia (TKI). WST mempertanyakan keadaan ekonomi keluarga kepada SU, bertahun-tahun ke luar negeri tapi masih kurang dibanding tetangganya.
“Korban sudah 4 tahun menjadi TKI di luar negeri, baru Januari 2022 kemarin balik ke Indonesia,” ungkap AKBP Handono Subiakto, dalam rilis di Halaman Mapolres Tulungagung, Senin (27/06/2022).
Menurut AKBP Handono, ada cekcok antara kedua pasutri di kamar yang berada pada lantai dua. Adu fisik mulai cakar-cakaran hingga mencekik leher korban, yang membuatnya hingga akhirnya terjatuh dari tangga.
Baca juga :
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
- Pemkab Lumajang dan Probolinggo Sepakat Terapkan Pengelolaan Wisata Kedepankan Alam dan Budaya di TNBTS
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
Tahu kejadian istrinya jatuh, tersangka pun kebingungan. Kepala dan mata istrinya terbentur anak tangga, hingga membuat korban tak sadarkan diri. Sebelum meninggalkan di lokasi kejadian, WST masih melihat korban bergerak dan masih ada nafas. Karena kebingungan, tersangka keluar untuk seolah-olah sedang mencari keberadaan sang istri.
“WST keluar rumah mencari alibi ke tetangga-tetangganya dengan mencari sang istri,” ungkapnya.
Kapolres Tulungagung mengungkapkan, alibi dari tersangka tersebut agar seolah-olah istrinya jatuh dari tangga. Sehingga, tetangga datang ke rumah memberikan pertolongan. Bahkan sempat mau dibawa ke rumah sakit, kemudian di tengah perjalanan tersangka berubah pikiran lagi. Dirinya meminta supaya istrinya langsung dimakamkan, karena ketakutan kedoknya terbongkar.
“Ada kejanggalan itu, tetangga melaporkan ke kepolisian,” ujarnya.
Mendapat laporan, pihak kepolisian langsung menggelar olah TKP. Dari hasil penyelidikan tersebut, maka kepolisian menyimpulkan ini adalah kasus KDRT yang menyebabkan korban meninggal dunia.
“Ada indikasi penyelidik korban ini meninggal tidak wajar. Karena ada beberapa luka di tubuh diantaranya bagian mata, di leher ada lebam, bekas cakaran,” ungkapnya. (jaz/gie)