SEKITAR KITA
Solidkan Pelaksanaan Vaksinasi, Dinkes Bersama TNI dan Polri Serta OPD Rapatkan Barisan
Memontum Malang – Rencana pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di wilayah Kabupaten Malang, terus dimatangkan. Meski sampai hari ini, Kamis (14/01), masih belum ada kepastian pelaksanaan untuk wilayah Kabupaten Malang, namun langkah-langkah antisipasi terus dilakukan.
Bahkan, menyikapi rencana pelaksanaan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten bersama TNI dan Polri serta Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) serta Satpol PP Kabupaten Malang dan Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), siang ini menggelar rapat bersama Tim Vaksinasi Kabupaten Malang.
Rapat tersebut, untuk kesiapan vaksinisasi berikut target pencapaian pemerintah pusat yakni 70 sampai 80 persen untuk tercapaian herd imunity.
“Rapat yang akan digelar nanti (siang), dalam rangka persiapan pelaksanaan vaksinisasi Covid-19 di Kabupaten Malang. Ada beberapa poin, yang perlu disampaikan. Sehingga, target pemerintah pusat dalam pelaksanaan vaksin, bisa optimal atau memenuhi target,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo, Kamis (14/01) tadi.
Diuraikan mantan Direktur RSUD Lawang itu, seperti Dinkes, nantinya akan menyampaikan mengenai kesiapan vaksinator, kesiapan logistik hingga pada rantai dingin untuk mengamankan vaksin Covid-19.
Seperti kesiapan vaksinator, dari total 39 puskesmas di Kabupaten Malang, nantinya akan dilakukan pelatihan pada tanggal 17 sampai 20 Januari.
“Khusus puskesmas, ada tiga tenaga yang akan diberikan pelatihan. Diantaranya, dokter, bidan dan perawat. Pelatihan tersebut, nantinya akan berlanjut ke 52 Faskes, 12 rumah sakit dan 1 KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan),” paparnya.
Sedangkan mengenai kesiapan logistik vaksin, informasi terakhir untuk Kabupaten Malang, akan mendapatkan 8 ribu vial. Jumlah tersebut, setara dengan jumlah Nakes (tenaga kesehatan) di Kabupaten Malang.
“Untuk pelaksanaannya kapan, ini yang masih belum diperoleh kepastian. Sementara, hanya jumlah droping vaksin yang sudah diinformasikan,” paparnya.
Terkait dengan rantai dingin, Arbani menjelaskan, semua Faskes di Kabupaten Malang, sudah memiliki refigrator atau cold storage. Tempat tersebut, akan digunakan sebagai penyimpanan vaksin, ketika sudah didistribusikan ke Kabupaten Malang.
“Agar vaksin tidak rusak, maka untuk ruang penyimpanan harus memiliki suhu antara 2 sampai 8 derajat celcius. Tempat penyimpanan ini, di masing-masing Faskes sudah ada dan siap digunakan,” urainya.
Lalu, untuk paska atau sesaat usai vaksinisasi atau KIPI (kejadian ikutan paska imunisasi), nantinya akan dikomandoi PAPDI (Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia). Sementara untuk sosialisasi dan edukasi, akan dilakukan oleh Dinas Infokom.
“Sosialisasi dan edukasi, harapannya bisa dioptimalkan Infokom. Ini, bertujuan untuk mengantisipasi informasi miring atau hoax. Serta, mendukung kebijakan pemerintahan pusat dan pemenuhan target pusat 70 sampai 80 persen untuk tercapaian herd imunity. Sementara TNI dan Polri, akan memback up dalam menggerakkan masyarakat untuk sasaran vaksinasi,” terang Arbani. (sit)