Blitar

Tak Ingin Larut Musibah Perampokan, Wali Kota Blitar Mulai Lakukan Aktivitas Rutin

Diterbitkan

-

Tak Ingin Larut Musibah Perampokan, Wali Kota Blitar Mulai Lakukan Aktivitas Rutin

Memontum Blitar – Tidak ingin larut dalam musibah perampokan, Wali Kota Blitar, Santoso, sudah masuk kerja dan mulai melakukan aktivitas rutinnya. Bahkan, beberapa agenda yang terjadwal pada Rabu (14/12/2022) tadi, pun mulai dihadirinya. Diantaranya, penyerahan simbolis CSR BPD Jatim (Pesawat Monumen Peta) hingga Dialog Interaktif Capasity Building FPK (Forum Pembauran Kebangsaan).

Saat ditemui di Kantor Wali Kota Blitar, dirinya mengaku, bahwa atas peristiwa perampokan yang dialaminya, dirinya tidak akan mau larut dalam kesedihan. “Saya tidak mau larut ke dalam masalah itu. Agar, tugas saya sebagai wali kota dapat saya jalankan dengan lancar. Kalau soal kasus itu, saya serahkan ke kepolisian,” kata Wali Kota Santoso.

Meski secara psikologis kondisi Wali Kota Blitar nampak telah membaik, namun dari penampilan orang nomor satu di lingkungan Kota Blitar, itu nampak berbeda. Yakni, alis kanan pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, itu nampak hilang.

“Kemungkinan alis saya tercabut saat lakban yang menutup mata dilepas,” jelas Wali Kota.

Advertisement

Baca juga :

Sebagaimana diberitakan, dalam perampokan yang dialaminya di Rumdin, Wali Kota Santoso dan istrinya, memang sempat disekap oleh perampok. Mata dan mulutnya, ditutup oleh lakban dengan tangan dan kaki yang juga terikat.

Selain alis, sebenarnya pada bagian lutut kanannya, juga mengalami luka. Itu karena, selain akibat dair tali pengikat juga karena tendangan pelaku perampokan.

“Jadi, dengan kondisi dilakban dan diikat itu, saya terus ditendang pakai sepatu. Kemudian, istri saya juga diancam pakai parang,” terangnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam kejadian perampokan di Rumdin Wali Kota Blitar di Jalan Sudanco Supriyadi, Wali Kota tidak hanya harus merelakan uang tunai Rp 400 juta dan perhiasan istri. Namun, juga menjadi sasaran tindak kekerasan sampai tendangan pelaku, saat berusaha menguras harga korban. (jar/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas