Pendidikan
Tambah Kapasitas MAN 1 dan MAN 2 Tulungagung, Kemenag Ajukan Hibah Aset
Memontum Tulungagung – Kementerian Agama Tulungagung berniat menambah jumlah kapasitas peserta didik dengan mengajukan hibah tanah aset Pemkab Tulungagung. Dengan cara ini, diharapkan seperti Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 dan MAN 2 Tulunggung, bisa menampung secara penuh pendaftar.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tulungagung, Muhajir, mengungkapkan untuk MAN 1 sedang mengajukan hibah tanah dari Pemkab Tulungagung. Yaitu, sebagian tanah di sebelah Pasar Hewan, untuk bisa dihibahkan guna perluasan madrasah.
“Kalau Pak Bupati bisa menghibahkan tanah aset, maka kami insyaallah itu bisa menambah daya tampung. Kalau lahannya bertambah, maka siswanya (daya tampung) ikut bertambah,” ujar Muhajir, Sabtu (18/06/2022) tadi.
Kepala Kemenag asal Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, ini menuturkan bahwa sesuai peraturan untuk madrasah maksimal, ada sebanyak 11 Rombel baik kelas VII, VIII, IX. Begitupun dengan Aliyah. Sekarang, itu belum bisa menambah padahal peminatnya luar biasa untuk masuk di madrasah.
“Kami berharap, memang permohonan itu bisa dikabulkan untuk bisa menambah ruang kelas baru. Sehingga, kita bisa meningkatkan siswa di madrasah,” ungkapnya.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Muhajir menambahkan, informasi yang diterima, progres saat ini sudah bersurat agar sebagian tanah pasar hewan bisa dihibahkan ke MAN 1 Tulungagung. Pihaknya belum ada wacana penegerian sekolah swasta, karena saat ini sudah ada 7 Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN), 8 MTsN dan 3 MAN. Sehingga, tidak menampik kecenderengan orang tua sekarang lebih memilih madrasah karena perkembangan pesat.
“Yang kita inginkan bukan penambah penegerian. Tapi menambah daya tampung, karena daya tampung terbatas,” bebernya.
Pria lulusan doktoral di Universitas Negeri Malang (UM) ini menuturkan, kelebihannya madrasah adalah paket komplit. Baik materi umum yang sama diajarkan di sekolah. Madrasah muatan ajaran agama, jam pembalajarn lebih dibanding di sekolah umum. Belum lagi di madrasah masih di pecah ada Al Quran Hadist, Sejarah Kebudayaan Islam, Aqidah Akhlaq dan Fiqih.
“Ada juga bahasa Arab dengan durasi mata pelajaran 10 jam sendiri tentang keagamaan,” imbuhnya. (jaz/gie)