Bondowoso

Tekan Produksi Sampah di Bondowoso, DLH Hadirkan Program Sapu Berse

Diterbitkan

-

Tekan Produksi Sampah di Bondowoso, DLH Hadirkan Program Sapu Berse

Memontum Bondowoso – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN) tahun 2022, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Sampah Terintegrasi dengan tema ‘Sapu Berse’ di Pendopo Bondowoso, Senin (14/02/2022).

Dalam kesempatan itu, Kepala DLH Bondowoso, Aris Agung Sungkowo, mengatakan bahwa produk sampah terbanyak dari Bondowoso adalah sampah pemukiman. Karenanya, dalam peringatan ini dilakukan gebyar program Sapu Berse (Sapu Bersih, red) sampah pemukiman bersih dan sehat.

Salah satu program dalam kegiatan HSPN kali ini, tambahnya, adalah melatih para relawan. Dimana, yang setiap hari membawa sampah ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah), untuk dimanfaatkan dan dijual kembali sampah-sampah itu sehingga menjadi sampah yang bernilai ekonomis.

Sehingga, sampah-sampah yang masih bisa diolah, tidak terbuang sia-sia. Sementara operasi itu, akan dimulai dari tujuh titik kelurahan. Hal ini, dilakukan agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat umum, khususnya warga yang bertempat tinggal di sekitar kota.

Advertisement

“Sedangkan untuk desa, kami akan menggandeng kepala desa. Karena, masih banyak desa yang belum mempunyai TPS,” sambungnya.

Agung-sapaannya menegaskan, operasi ini dimulai dari kota. Dengan alasan, sampah yang paling banyak, ada di daerah perkotaan. Hal ini, dikarenakan sebagian besar perumahan terletak di sekitar kota.

Baca juga :

Masih menurut Agung, saat ini pengumpulan sampah dalam satu hari mencapai 1 ton. Data yang terkumpul saat ini, sampah terbanyak berasal dari sampah rumah tangga, menyusul kemudian sampah dari pasar.

Sedangkan sampah plastik dari rumah tangga, menghasilkan angka 40 persen dan terbanyak adalah sampah organik yang mencapai angka 60 persen.

Advertisement

Target pencapaian penyelenggaraan Sapu Bersih Sampah Pemukiman Bersih dan Sehat, adalah mengurangi pembuangan sampah di TPS. Sehingga, ketika para relawan memilah dan memanfaatkan sampah dari rumah tangga, bisa tidak sampai 60 ton.

“Harapannya, jika angka tersebut sudah berkurang, kami tidak perlu membuat TPS baru,” jelasnya.

Paradigma penting dalam penyelenggaraan Sapu Bersih Sampah Pemukiman Bersih dan Sehat, tambahnya, ini adalah konsep pengurangan sampah sebanyak 60 ton yang dimulai pada tahun ini. Hal ini perlu tekad yang sangat kuat dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah, melalui perubahan perilaku budaya masyarakat Bondowoso. (zen/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas