Kabar Desa
Tunggu Hasil Swab PCR, Perangkat Desa Duwet Lakukan Isolasi Mandiri
Memontum Situbondo – Walapun hasil Swab PCR-nya belum keluar, namun dengan kesadaran tinggi, 16 perangkat Desa Duwet melakukan isolasi mandiri di Kantor Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Sabtu (26/06).
Keterangan yang disampaikan Kepala Desa Duwet, Adi Candra Kharisma, bahwa isolasi mandiri yang dilakukan perangkat desa atas kesadarannya sendiri. “Walaupun hasil swab PCR belum keluar, tapi mereka tidak menginginkan keluarga dan masyarakat tertular. Oleh karena itu, mereka melakukan isolasi mandiri di kantor desa,” jelas Candra, panggilan akrab Kades Duwet ini.
Baca Juga:
- PT Balad Group Bersiap Garap Budidaya Lobster di Gugusan Teluk Kangean
- November Ini PT Tamami Grup Segera Operasionalkan Penambangan di Situbondo
- Pegiat Anti Korupsi Situbondo Blak-blakan Dukung Paslon Karna-Khoirani
Dengan adanya isolasi mandiri 16 perangkat desa ini, sambung Candra, pelayanan Desa Duwet ditutup sementara hingga hasil swab PCR turun dan 16 perangkat desa dinyatakan negatif. “Jika hasil swab PCR turun dan ada perangkat Desa Duwet yang positif, maka pelayanan ditutup hingga batas waktu tertentu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Candra menjelaskan bahwa, langkah isolasi mandiri yang diambil perangkat desa tersebut, untuk pencegah penyebaran Covid-19. “Saya berharap hasil swab PCR 16 perangkat desa, termasuk saya negatif semua dan jika ada salah satu yang terkonfirmasi positif, maka kita akan melaksanakan swab kembali, ” harapnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Panarukan, dr Imam Hariyono, saat memeriksa kondisi 16 perangkat desa yang menjalani isolasi mandiri menjelaskan bahwa, pihaknya mengapresiasi langkah yang diambil 16 perangkat desa tersebut. Namun, resikonya ketika hasil swab PCR keluar, maka mereka yang menjalani isolasi bersama harus kembali menjalani swab PCR kembali.
“Kita ngga bisa menghalangi langkah 16 perangkat desa untuk melakukan isolasi mandiri. Yang bisa kami lakukan setiap hari mengecek kondisi kesehatannya. Dalam isolasi mandiri mereka tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, pakai masker dan sering mencuci tangan,” tutur dr. Imam.
Tak hanya itu yang disampaikan mantan dokter umum di Rumah Sakit Abdoer Rahem Situbondo. Namun, dokter yang mempunyai jiwa sosial tinggi terhadap para pasiennya ini mengatakan bahwa, kondisi penyebaran Covid-19 di wilayah Kecamatan Panarukan dalam dua minggu terakhir ini cukup memprihatinkan. “Jumlah kasus aktif Covid-19 di wilayah Kecamatan Panarukan, update hari Jumat (25/06) sebanyak 422 orang terkonfirmasi, sembuh sebanyak 373, meninggal dunia sebanyak 24 orang dan aktif sebanyak 25 orang. Untuk memutus mata rantai penyebaran, tim Puskesmas Panarukan terus melakukan tracing,” tutur dr. Imam. (her/ed2)