Trenggalek
Tutup Long March, Kapolres Trenggalek Ajak Anggota Tanamkan Jiwa Korsa
Memontum Trenggalek—-Long march Bhayangkara sejati Polres Trenggalek yang digelar selama dua hari resmi ditutup. Penutupan dilakukan oleh Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo selaku inspektur upacara di halaman Mapolsek Panggul.
Hadir dalam acara tersebut, pejabat utama Polres Trenggalek, Muspika kecamatan Panggul, Kapolsek jajaran, purawirawan Polri, tokoh masyarakat Panggul dan 364 orang peserta long march.
AKBP Didit, dalam sambutannya, mengucapkan selamat atas keberhasilan para peserta mencapai titik finish dengan keadaan lengkap dan selamat. Jarak tempuh sepanjang 57 Km dengan medan pegunungan memang tidaklah mudah. Namun dibalik itu semua banyak pelajaran yang bisa diambil dalam kegiatan ini.
“Soliditas menjadi lebih bermakna. Kekompakan dan saling bahu membahu menjadi tolok ukur kesuksesan dari long mars ini. Terus tanamkan jiwa korsa dan kebanggan Polri dibawah panji-panji Tribrata dan Catur Prasetya untuk Indonesia yang lebih baik selayaknya Bhayangkara Sejati, ” ucapnya, Kamis (19/7/2018).
Upacara ditutup dengan penyerahan kembali bendera Merah Putih dan duaja Hari Bhayangkara ke-72 dari Panitia kepada Kapolres Trenggalek dilanjutkan penyerahan penghargaan dan hadiah kepada Iptu Bambang Dwiyanto dan Bripka Wayan Gofur sebagai peserta Trengginas, diteruskan pemotongan tumpeng syukuran.
Sebagai informasi, kegiatan long mars selama dua hari tanggal 17-18 Juli 2018 ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-72.
“Dalam prosesnya dilaksanakan secara estafet dengan sistem peleton ranting (Tonting). Masing-masing Tonting bergerak dari satu pos ke pos lainnya secara bergantian, ” imbuhnya.
Sedikitnya ada 8 pos yakni Mapolres Trenggalek sebagai lokasi start, lapangan kecamatan Karangan, pemancar TVRI di desa Puru kecamatan Suruh, Mapolsek Dongko. Desa Petung, Desa Cakul, perbatasan Dongko-Panggul dan finish di Mapolsek Panggul. Masing-masing Pos memiliki jarak tempuh antara 7-8 Km. (mil/yan)