Lumajang
Wabup Segera Bawa Yatim Piatu Penderita Tumor ke Rumah Sakit Internasional Surabaya
Memontum Lumajang – Keluarga Desi Agustin (11), kini bernafas lega, pasalnya Wakil Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati, M. Si., menyatakan, bahwa pihaknya akan menanggung seluruh proses pengobatan Desi. Hal itu, ditegaskan Wabup saat menyambangi anak yatim piatu malang tersebut, di Desa Kalibendo Kecamatan Pasirian, di Panti Asuhan Muhammadiyah Darul Istiqomah, Dusun Bulak Winong, Kecamatan Pasirian, Sabtu (13/10/2018).
Bunda Indah, panggilan akrab Wabup, menyampaikan, bahwa pihaknya menjamin dan menanggung seluruh biaya proses pengobatan. Sejauh ini, Bunda Indah sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Desi, yang diindikasikan menderita penyakit tumor di wajahnya itu akan dibawa ke Rumah Sakit Internasional, Surabaya, Selasa malam, 16 Oktober 2018. Desi dijadwalkan akan melakukan pemeriksaan sekaligus pengobatan.
“Nanti akan dibawa ke Rumah Sakit Internasional, Surabaya dilakukan pemeriksaan, kemudian dilakukan tindakan operasi. Saya minta keluarga tidak usah memikirkan soal biaya,” tutur Bunda Indah. Yang di informasikan Humas Pemkab, Minggu (14/10/2018).
Desi Agustina sehari-hari tinggal bersama Ngatiyem, neneknya di Desa Kalibendo. Menurut Ngatiyem, Desi sudah mengidap kelainan sejak lahir. Namun, karena keterbatasan ekonomi keluarga, Ia tidak bisa berbuat maksimal.
“Nggeh kados ngeten, nggeh gendok mulai lahir pun ngeten, bendintene tinggal kale kulo (ya sudah begitu itu, mulai sejak lahir sudah begitu, tiap hari ya sama saya tinggalnya),” jelas Ngatiyem yang setiap hari berjualan gorengan.
Desi hanya tinggal bersama neneknya. Kedua orang tuanya sudah lama meninggal dunia. Ngatiyem berharap Desi bisa kembali sehat dan bisa berkatifitas normal seperti anak remaja lainnya.
Sementara itu, Satupah, guru sekolah Desi menceritakan, sehari-hari muridnya itu masih beraktifitas dan memiliki kemauan belajar yang tinggi. Desi sempat mengeluh sakit di sekolahnya. Pandangannya kabur saat mengikuti pelajaran di kelas. Hal itu, membuat guru-gurunya turut prihatin. Satupah dan beberapa guru berusaha keras mencarikan jalan keluar, mencari kesembuhan muridnya tersebut.(adi/yan)