Kota Batu
Wali Kota Batu, Berharap BPD Baru Sinergi dengan Pemdes, Demi Kesejahteraan Masyarakat
Memontum Kota Batu – Walikota Batu, Dra. Dewanti Rumpoko M.Si resmikan 72 orang dari 10 desa sebagai Badan Permusyawaratan Desa (BPD) masa jabatan 2019-2025 di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Batu Senin (8/7/2019) kemarin.
Para BPD baru ini diminta oleh Dewanti agar lebih inovatif dan mampu berkolaborasi dengan Pemerinrah Desa mensejahterahkan masyarakatnya. Serta membahas rancangan peraturan desa bersama Kepala Desa dan melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa.
“Inovasi baru dan ide-ide baru saya harap mampu dibuat oleh BPD baru. Mengingat Kota Batu sebagai destinasi wisata harus terus memiliki terobosan dan menjadi daya tarik wisatawan,” ujar Dewanti kepada Memontum. Com, usai pelantikan.
Bude sapaan akrab walikota Batu menjelaskan lebih lanjut, sebagai lembaga desa yang melaksanakan fungsi pemerintahan desa. Ia ingin BPD dapat bekerja secara maksimal dalam pengabdian di masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat menuju masyarakat desa yang maju, mandiri dan sejahtera.
Ia mencontohkan seperti Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang yang viral di media sosial. Sehingga mampu meningkatkan APBDes dan mensejahterahkan masyarakatnya.
“Bisa mencontoh Cafe Sawah yang menjadi destinasi wisata desa. Meski tak bisa dipungkiri ramainya Cafe Sawah adalah efek domino dari kunjungan wisatawan di Kota Batu yang setiap tahunnya mengalami peningkatan,” bebernya.
Karena itu, ia meminta BPD melihat peluang serta potensi yang bisa dikembangkan di masing-masing desa. Kemudian menjadikan peluang tersebut menjadi program desa yang memiliki daya tarik wisatawan.
Apalagi saat ini pengembangan desa sudah sangat dimudahkan. Misalnya memanfaatkan media sosial untuk promosi wisata.
Untuk mengembangkan desa, ditambah Dewanti, BPD harus berkolaborasi dengan Pemdes. Sehingga program yang dilaksanakan dapat selaras dengan DD dan ADD sehingga berjalan lancar.
Sementara itu, Nicky Nastiti, anggota BPD termuda dari Gunungsari dipilih oleh Kasun karena pertimbangan paham jurusannya di Ilmu Pemerintahan dan butuh SDM yang fresh graduated. Sehingga ada pemikiran baru yang muncul.
“Saya dipilih karena latar belakang pendidikan dan masih baru lulus. Ini menjadi tantangan saya untuk memajukan desa. Terutama anak-anak muda,” beber perempuan berusia 23 tahun ini.
Selain itu, ia berkeinginan untuk mengangkat potensi pertanian mawar dan pengembangan peternakan sapi perah untuk mengolah produk jadi. Dengan pengembangan dilakukan oleh masyarakat desa, khususnya anak-anak muda.
Begitu juga Rio Hendra anggota BPD Punten yang mengatakan bahwa PR terdekat yang akan dilakukan BPD periode baru adalah Pemilihan Pilkades. “Tantangan terdekat BPD adalah Pilkades. Meski sebelumnya panitia pilkades telah terbentuk oleh BPD lama. Namun yang bertanggung jawab adala BPD baru,” terangnya.
Selain itu sesuai visi Wali Kota Batu dengan desa berdaya kota berjaya. Pengambangan potensi desa menjadi salah satu tugasnya. Ia melihat Punten memiliki sumber mata air Ngesong yang bisa dieksplore sebagai desa wisata seperti di Sumber Maron, Kabupaten Malang. (bir/san)