Berita

Walikota Batu Demo Memasak Duet dengan Chef Candra Yudasswara

Diterbitkan

-

Walikota Batu Demo Memasak Duet dengan Chef Candra Yudasswara

Batu Street Food Festival #3

MEMONTUM KOTA BATU – Batu Street Food Festival #3 berlangsung meriah dan penuh sesak dengan pengunjung di Balai Kota Among Tani Batu, Sabtu (2/11/2019). Tak hanya itu, dalam pembukaanya Wali Kota Batu, Dra. Dewanti Rumpoko M.Si dan Chef Candra Yudasswara berkolaborasi melalukan demo masak.

Dalam demo memasak, Chef Candra bersama Dewanti mendapat tantangan untuk memasak menggunakan bahan baku yang dihasilkan petani Kota Batu. Yakni kentang, wortel, apel yang kemudian disulap keduanya menjadi Samosa Apel atau Lumpia.

Selama kurang lebih 30 menit aksi mereka berdua mendapat applause dari ratusan pengunjung yang ikut meramaikan Batu Street Food Festival #3. Bahkan sesekali aksi duet memasak tersebut membuat gelak tawa pengunjung karena saking serunya.

Usai demo memasak, Dewanti bersama Wakil Wali Kota Batu, Ir. Punjul Santoso M.M, Ketua PHRI Kota Batu, Bambang Dharma dan Kepala OPD yang hadir langsung berkunjung ke puluhan booth yang diisi hidangan kuliner dari Hotel, Resto, dan Desa Wisata yang ada di Kota Batu.

Advertisement

Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Kota Batu ini menyampaikan bahwa Batu Street Food Festival #3 digelar dalam rangka HUT ke 18 Kota Batu. Ia sangat berterima kasih dengan partisipasi hotel, resto, desa wisata dan Tristar Culinary Institute Batu. Pasalnya berkat partisipasi mereka event tahunan untuk ketiga kalinya tersebut terselenggara dengan konsep yang menarik dan menjual.

“Ini sudah ke tiga kalinya digelar. Setiap peserta yang ikut menampilkan konsep booth dan kuliner khas yang bagus. Ini menunjukkan kredibilitas para peserta yang terdiri dari hotel dan resto yang tergabung dalam PHRI Kota Batu ini,” ujar Dewanti kepada awak media Sabtu (2/11) kemarin.

Tak hanya itu, lanjut Bude, sapaan akrabnya melalui kegiatan ini bisa memacu dan mengedukasi PKL di Kota Batu untuk berkreasi dan berinovasi di bidang kuliner. Sehingga PKL juga mampu bersaing dengan kuliner yang ada di hotel dan resto di Kota Batu.

“Melalui kegiatan ini pula kami berharap bisa mengedukasi PKL untuk berkreasi dalam bidang kuliner. Seperti menjaga higienitas, kesehatan, dan juga tampilan yang menarik,” bebernya.

Advertisement

Melalui kegiatan tersebut, Dewanti juga berharap hal ini menjadi ajang silahrurahmi para manager dan karyawan hotel dan resto di Kota Wisata Batu. Untuk kemudian saling menguatkan, berbagi informasi, dan bertukar ilmu satu sama lain atau secara garis besar bersaing dengan sehat melalui sajian kuliner.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono menambahkan bahwa peserta yang berpartisipasi meliputi 44 hotel dan resto, lima desa wisata, dan satu dari Tristar Culinary Institute Batu.

ia menambahkan, dalam even tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena tahun ini ada beberapa Desa Wisata turut berpartisipasi dalam menampilkan hasil produk kulinernya.

“Dengan partisipasi Desa Wisata kami berharap mampu mengangkat potensi yang ada di desanya. Artinya setiap tahun ada peningkatkan dan inovasi yang dilakukan oleh setiap desa,” paparnya.

Advertisement

Dalam Batu Street Food Festival yang digelar selama dua hari, berbagai menu disajikan oleh beberapa hotel. Diantaranya Hotel Batu Permai dengan konsep booth tradisional menyajikan menu bakso bakar seharga Rp 15 ribu, chicken balls Rp 15 ribu, dan chicken katsu Rp 20 ribu.

Kemudian Ubud Hotel dengan konsep khas Bali menyajikan nasi campur bali Rp 25 ribu dan mie kintamani rp 20 ribu. Ada juga Angkringan Mbois dengan menu soto guling Rp 15 ribu dan ayam gobyos Rp 15 ribu dan Aston Inn Batu konsep rumah jerami dan palawija dengan menu breed preasure Rp 10 ribu, gethuk puff Rp 10 ribu, rice bowl chicken Rp 15 ribu, rice bowl fish Rp 15 ribu dan , beef cabe ijo Rp 20 ribu.

Ada juga Pondok Jatim Park dengan konsep tradisional menu lebanese chicken syawarna atau kebab lebanon Rp 15 ribu, chicken biryani Rp 20 ribu, dan nasi goreng kambing Rp 25 ribu. Ada juga hotel bintang lima Singhasari Resort dengan konsep jawa yang menawarkan menu quesadillas Rp 20 ribu, lasagna Rp 15 ribu, dan tahu walik Rp 10 ribu.

Serta PT Selecta dengan konsep tradisional menawarkan bakso sayur, jamur rame, nasi goreng setiap menu dihargai Rp 10 ribu, Purnama Hotel dengan sego megono dan mie oglok seharga Rp 15 ribu dan pisang goreng Rp 10 ribu Serta Sabers Pungli dengan konsep ramah lingkungan menyajikan menu ramen sabers Rp 15 ribu. (bir/yan)

Advertisement

 

Advertisement
Lewat ke baris perkakas