Lamongan

Warga Lamongan Keluhkan Air PDAM Berwarna Coklat Kemerahan, Keruh dan Bau

Diterbitkan

-

Ahmad Faisol, salah seorang warga Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Kota Lamongan menunjukkan kualitas air PDAM yang berwarna coklat seperti teh.

Memontum Lamongan—Warga Lamongan pelanggan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengeluhkan kualitas air milik perusahaan daerah itu. Sebab, selama beberapa hari ini air PDAM terlihat keruh dan agak merah kecoklatan. Seperti diungkapkan, Ahmad Faisol, salah seorang warga Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Kota Lamongan yang mengeluh dengan kulitas air PDAM yang ada di rumahnya berwarna merah agak kecoklatan dan keruh.

“Ini sudah terjadi selama beberapa hari terakhir,” ucap Faisol, Kamis (29/11/2018). Bahkan, sambung Faisol, meski bak penampungan air sudah dibersihkan, endapan air PDAM masih terlihat dan airnya masih agak merah kecoklatan. Sehingga keluarganya pun enggan untuk memanfaatkan air PDAM tersebut.

“Warna air PDAM tersebut, lebih mirip seperti air teh. Mau kita pakai untuk mandi tapi ragu dan jijik,” keluh Faisol yang menyebut kalau untuk sementara mereka beralih membeli air isi ulang.

Hal serup juga dialami warga lainnya, Wakhid juga membenarkan kalau air PDAM keruh dan berwarna seperti air teh. Wakhid yang juga memiliki warung kopi ini mengaku kini Ia harus mengandalkan secara keseluruhan usaha warungnya dari membeli air kemasan isi ulang dan air sumur.

Advertisement

“Kalau untuk mencuci saya pakai air sumur, meski juga harus kita endapkan juga, kalau untuk memasak saya beli air isi ulang,” jelas Wakhid.

Warga lain yang masih tetap memanfaatkan air PDAM pun harus mengeluarkan biaya ekstra membeli filter air dengan kapasitas besar. Selain itu, ada juga warga yang memanfaatkan tandon airnya dengan mengisi tandon dari air hujan.

“Alhamdulillah tertolong air hujan yang kita tandon,” kata Wachid.

Sementara, Direktur PDAM Lamongan, Ali Mahmudi dikonfirmasi wartawan mengakui kondisi air yang dikelolanya berwarna meruh. Ali menyebut warna keruh itu karena kiriman air baku dari atas atau hulu yang dilepas ke hilir sehingga air baku untuk PDAM warnanya coklat.

Advertisement

“Perubahan warna itu dampak dari algae atau lumut yang tumbuh lama dan terkontaminasi dengan matahari. Dan belum ada kiriman air baru (hujan, red),” ungkap Ali.

Ali menuturkan, hal serupa juga pernah dialami PDAM di kota lain dan penyebabnya juga sama. Ia pun mengaku akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas air dan juga telah meminta klarifikasi dari Perum Jasa Tirta (PJT) 1 selaku pihak pengelola air  Bengawan Solo.

“Saya pastikan perubahan warna itu bukan dari obat kimia dan air PDAM Lamongan juga Aman karena cuma lumut bukan bahan kimia,” dalihnya. (ifa/zen/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas