Pendidikan
Wawali Malang Resmikan IPAL SDN Purwantoro 6, Air Bekas Wudhu Diolah Dialirkan ke Budidaya Ikan
Memontum Kota Malang – Wakil Wali (Wawali) Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, meresmikan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) SDN Purwantoro 6, Jumat (5/2) pagi. Bung Edi, sapaan akrabnya, menganggap inovasi yang dibuat sekolah tersebut cukup unik.
“Inovasi ini sangat menarik. Inovasi IPAL sebagai tempat wudhu, didesain sedemikian rupa. Sehingga, air bekas berwudhu dikembalikan dan diolah lagi dalam posisi bersih untuk budidaya ikan,” ujar Bung Edi.
Dirinya berpesan, bahwa inovasi yang berkaitan dengan lingkungan harus terus diangkat, supaya mampu memberi nilai tambah. Selain itu, juga komunikasi dan kolaborasi dengan stakeholder serta masyarakat yang harus terus ditingkatkan.
“Perlu dirangsang juga dengan kolaborasi bersama potensi masyarakat, pemerhati lingkungan, supaya apa yang dicita-citakan bersama mampu segera terwujud,” paparnya.
Baca Juga: Dukung Adiwiyata SDN Purwantoro 6, Wawali Malang Tanam Pohon Pule
Kepala Sekolah SDN Purwantoro 6, Siti Khotimah, SPd MPd, membeberkan bahwa melalui IPAL, pihaknya sedang menerapkan konservasi air.
“Jadi konsepnya adalah konservasi air. Kebetulan juga, air sumur disini masih bagus. Nah, anak-anak bisa wudhu di IPAL, yang sudah dibuatkan empat saluran. Air bekas wudhu, pastinya sudah kotor, karena sudah digunakan untuk membilas wajah dan menempelnya debu dan pasir pada wajah,” ujar Siti.
Dari situ, tambahnya, air bekas cucian wudhu yang tidak boleh digunakan lagi, ditampung pada wadah penyaring sederhana. Selanjutnya, air yang kembali jernih itu, digunakan untuk mengisi kolam ikan.
“Sehingga, ikannya bisa hidup dan berkembang biar karena air tidak tercemar. Jadi pada intinya adalah air sisa wudhu tidak terbuang percuma,” terangnya.
Bahkan tidak hanya itu, konservasi dan penghematan air juga dilakukan dengan gerkan petik air hujan. Dimana saat hujan turun pihaknya akan menyediakan bak bak penampungan air.
“Jadi air hujan tidak kami biarkan turun mengalir kemana-mana. Kami siapkan bak, dan keesokan harinya bisa digunakan untuk menyiram tanaman,” tukasnya.
Berkaitan dengan arahan Wawali untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, diakui Siti pihaknya sudah kerap lakukan MoU.
“Kami libatkan PSM (Peran Serta Masyarakat), ada dari CSR (Corporate social responsibility), mahasiswa, dan lain sebagainya. Total MoU kita saat ini hampir 20,” terangnya. (cw1/sit)