SEKITAR KITA
WBP Lapas Bondowoso buat Kerajinan Tangan Bertema Ijen Geopark
Memontum Bondowoso – Sebagai bentuk dukungan terhadap program Ijen Geo Park, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Bondowoso, membuat kerajinan tangan dari kayu berbentuk logo Ijen Geo Park. Bahkan, selama pandemi Covid-19, Bondowoso mengajukan situsnya ke UGG (Unesco Global Geopar). Hal ini, pun mendapat dukungan instansi pemerintah vertikal.
Kepala Lapas Kelas IIB Bondowoso, Sarwito, mengatakan bahwa lembaganya mempunyai program kerajinan tangan yang dikerjakan oleh WBP. Hal ini, sebagai bentuk dukungan terhadap program Ijen Geopark.
Baca juga:
- Dishub Kota Malang Bidik Sisi Eks Bioskop Kayutangan Heritage Jadi Titik Parkir Pengajuan Lahan
- BPBD Kabupaten Kediri Sosialisasi Tanggap Bencana di Lokasi TMMD Reguler
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
“Sesuai kapasitas kami, hanya bisa mendukung dengan memanfaatkan kerajinan tangan WBP dan membuat logo Ijen Geopark,” kata Sarwito, Minggu (08/08) tadi.
Pihaknya berharap, dengan semangat WBP, seluruh pihak terkait, khususnya Pemkab lebih semangat menyukseskan program internasional ini. Jika Ijen Geopark sukses, maka Bondowoso akan lebih dikenal di dunia internasional. Hal ini, tentu akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan warganya.
Ditambah Kalapas, WBP sudah profesional dalam membuat kerajinan tangan. Untuk membuat logo tersebut, hanya butuh waktu seminggu.
“Keterampilan memang bagian dari program Lapas. Tujuannya, agar setelah bebas, bisa dimanfaatkan untuk dikembangkan sebagai mencari nafkah. Sehingga, tidak kembali berbuat jahat,” jelasnya.
Kabid Pariwisata Disparpora Kabupaten Bondowoso, Arif Setyo Raharjo, mengapresiasi inovasi Lapas yang mengajari WBP berketerampilan. Apalagi, dengan diarahkan untuk turut berpartisipasi mensukseskan Ijen Geopark. (sam/sit)