Sidoarjo
Wujudkan Stabilitas Pertanian, Bambang Haryo Serahkan Bantuan
Memontum Sidoarjo-Setelah menyerahkan 1 unit Hand Tractor dan mesin pompa air, pada kelompok Tani Sumber Pangan I, di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Ir H Bambang Haryo Soerkartono anggota Komisi VI DPRRI,Selasa (7/11/2017) sore, kembali menyerahkan bantuan 1 unit mesin pompa air berukuran 6 dim, pada warga Desa Semambung, Kecamatan Jabon.
Ini akan digunakan untuk mengurangi debit volume air, lantaran di desa tersebut kerap menjadi langganan banjir ketika musim hujan. Selain itu, Bambang Haryo juga mengajak pemuda di desa itu, untuk tiga pilar di Surabaya. Mereka diberikan bantuan uang sebesar Rp 1,5 juta untuk nonton bareng (nobar).
Dikatakan, Ir H Bambang Haryo Soekartono, “Keluhan para petani di Desa Semambung, yakni terkait saluran infrastruktur sungai. Saat ini mengalami pendangkalan, dan diperlukan normalisasi. Sebab bila dibiarkan, maka air itu akan menggenangi dan merendam rumah warga seperti tahun lalu.
Adanya mesin pompa ini nantinya, berharap dapat mengurangi volume air. Dan petani dapat bercocok tanam padi, sesuai apa yang diharapkannya,” ujarnya.
Ir H Bambang Haryo Soekartono, foto bareng bersama karang taruna Desa Semambung, Jabon (Memo X/Agus HP)“Jadilah petani dan jangan sampai pindah, merubah hidupnya maupun alih pofesi yang lain. Dikarenakan, petani sangat dibutuhkan masyarakat. Harus diketahui, petani seharusnya menjadi terkaya di Indonesia.
Sebab di jaman Belanda dulu, petani itu bisa hidup satu setengah tahun sekali panen. Dan pertanian dapat empat kali panen dalam satu tahun. Jika dilakukan pengelolahan dengan cara yang baik, serta pemerintah condong kepada petani. Maka panen, bisa tiga kali,” ungkap Bambang.
“Sesuai usulan petani, dan kepala desa setempat, Jainuri. Terdapat di Desa Semambung, Jabon. Pihaknya akan menambah mesin pompa berkapasitas lebih besar. Sedangkan saluran infrastruktur sungai, akan dilakukan pengajuan untuk segera dinormalisasikan maupun pendalaman,” jelas Bambang.
“Terkait lahan pertanian seluas 20 hektare di desa Kedungboto, Kecamatan Porong tidak bisa di tanami sama sekali atau tidak dapat dipergunakan. Meskipun di musim hujan, maupun musim kemarau. Disebabkan, faktor saluran sungai terjadi pendangkalan dan endapan lumpur. Sehingga tidak normal dan tidak fungsi dengan sempurna,” paparnya.
Ir H Bambang Haryo Soekartono menyerahkan bantuan Hand Tractor pada (kanan) kepala Desa Kedungboto,Porong, Yusuf (Memo X/Agus HP)Selanjutnya, “Kalau menunggu bantuan dari pemerintah daerah kabupaten akan membutuhkan waktu lama,sedangkan normalisasi itu tanggung jawab serta tugas pemerintah kabupaten. Pengadaan proses normalisasi, menggunakan alat berat bego (eksafator) adalah untuk mempercepat pengerjaan. Itupun kita sepakati, menyewa alat tersebut. Dan SDM nya per-hari Rp 150 ribu, diharapkan sungai sepanjang 2 kilometer bisa normal kembali,” jelasnya.
Ditambahkan Bambang, “Dengan anggaran yang di salurkan dari CSR atau BL (Bina Lingkungan) BUMN. Itu pun nantinya akan disalurkan sebesar Rp 15 Juta untuk menyelesaikan masalah ini. Diakhir tahun 2017, curah hujan cukup bagus untuk musim tanam dan diharapkan bulan Maret 2018 mendatang dapat panen.
“Saya akan datang lagi,untuk melihat lahan itu,” katanya. (gus/yan)