Kota Malang
1936 Tumpeng Meriahkan Gelaran Pawai Tumpeng Peringatan HUT Kota Malang
Memontum Kota Malang – Dalam rangka peringatan Ke-109 Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar berbagai macam event lomba hingga Pawai Tumpeng, Sabtu (13/05/2023) siang. Menariknya, dalam perayaan tersebut juga bertepatan dengan HUT Wali Kota Malang, Sutiaji.
Gelaran pawai tumpeng tersebut, diarak mulai dari kawasan Kayutangan Heritage di Jalan Basuki Rahmat Kota Malang, menuju Jalan Kahuripan dan finish di Halaman Balai Kota Malang. Pesertanya sendiri, dari jajaran OPD di lingkungan Pemkot Malang, BUMD, Perbankkan hingga PKK Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji, yang secara langsung membuka kegiatan pawai tumpeng, menyampaikan jika nantinya tumpeng akan dinikmati oleh para masyarakat Kota Malang, yang turut hadir dalam acara tersebut. “Karena Kota Malang merupakan milik bersama, maka seluruh elemen tanpa terkecuali, saya harapkan melalui momen ini dapat mempererat hubungan antara warga dan pemerintah Kota Malang. Mari kita jadikan peringatan HUT Kota Malang sebagai momentum untuk membangun Kota Malang, yang lebih baik lagi,” kata Wali Kota Sutiaji, saat memberikan sambutan.
Baca juga:
- Pemkab dan Bea Cukai Malang Gencarkan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Via Kesenian Bantengan
- Antisipasi Keramaian Penumpang saat Pelantikan Presiden, PT KAI Commuter Perbanyak Toilet dan Kipas Kabut
- Diserang Kabar Miring, Dukungan Masyarakat untuk Abah Anton Makin Menguat
- Sekda Kota Malang Ingatkan Pentingnya Peran Arsitek Lanskap dalam Pembangunan Berkelanjutan
- Peringati Hari Jadi, Pemkab Gelar Jombang Culture Carnival yang Diikuti 40 Peserta
Kemudian, ditambahkannya, jika dalam gelaran pawai tumpeng juga mengajak dan melibatkan para budayawan. Sehingga, apapun yang telah dilaksanakan tersebut sudah mendapat rekomendasi serta saran dari para budayawan. Termasuk, juga tumpeng yang telah dibawa dan dibagikan secara langsung kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat yang hadir dan ikut menyaksikan pawai tumpeng ini luar biasa. Sesungguhnya ini menunjukkan bahwa Kota Malang bukan milik pejabat, tetapi milik bersama para masyarakat Bumi Arema,” tambahnya.
Secara umum, menurutnya filosofi tumpeng juga melambangkan keselarasan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Pihaknya berpesan, bagi siapapun nanti pemimpin kepala daerah ke depan, kegiatan pawai tumpeng bisa terus berlanjut.
“Kami minta siapapun nanti yang jadi kepala daerah ke depan ini menjadi sebuah tradisi. Jadi dengan pawai tumpeng ini, kita merasa bersyukur kepada tuhan karena Kota Malang ditambahkan usia ke 109. Ini artinya, gayung bersambut dan tentu karena ini pertama perlu ada saran koreksi dari elemen masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, menambahkan jika gelaran tersebut diikuti oleh 32 peserta. Mulai dari 28 OPD Kota Malang, kemudian BUMD, Perbankkan, PKK Kota Malang hingga SMA Taruna yang ikut memeriahkan dengan menampilkan drumband.
“Jadi total ada sekitar 32 peserta. Kemudian mereka tadi membawa 1936 tumpeng yang berukuran kecil-kecil,” imbuh Baihaqi.
Dalam pantauan Memontum.com, pawai tumpeng tersebut berlangsung sangat meriah. Bahkan, dari beberapa OPD selain mengarak tumpeng juga menampilkan berbagai macam atraksi. Kemudian, warga masyarakat Kota Malang di penghujung acara juga diperbolehkan ikut menyantap ribuan tumpeng. (rsy/sit/adv)