Trenggalek
SMK di Trenggalek Sumbang Angka Pengangguran Terbesar
Memontum Trenggalek–Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Tempe Kripik, sumbang angka pengangguran terbesar ketimbang tingkat sekolah lainnya. Hingga tahun 2017 ini, SMK di Kabupaten Trenggalek terbukti masih menjadi penyumbang angka pengangguran terbesar dari sekolah lainnya. Pasalnya, angka pengangguran lulusan SMK tahun ini tembus hingga 31,43%.
Sementara itu, angka pengangguran dari tingkat pendidikan lainnya berada dibawah angka 31,43%. Berdasarkan hasil rilis yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Trenggalek, jumlah prosentase angka pengangguran di Trenggalek sesuai tingkat pendidikan, diketahui bahwa lulusan sekolah dasar (SD) menyumbang angka pengangguran sebesar 9,77%, lulusan SMP sebesar 12,64%, lulusan SMA sebesar 17,60%, SMK sebesar 31,43%, D 1,2,3 sebesar 3,98% dan untuk lulusan S1 sebesar 24,59%.
Menanggapi angka pengangguran di Trenggalek, Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Trenggalek menjelaskan jumlah angka pengangguran dari masing-masing tingkat pendidikan. “Ditahun 2017 ini, angka pengangguran di Kabupaten Trenggalek berdasarkan tingkat pendidikan yakni lulusan SD sebesar 1.333 orang, lulusan SMP sebesar 1.725 orang, SMA 2.403 orang, SMK 4.290, D 1,2,3 sebesar 543 orang dan lulusan S1 sebesar 3.356 orang,” ucap Deni Irawan, Selasa (12/12/2017).
Ditambahkan Deni, dari seluruh tingkat yang telah disebutkan, lulusan SMK merupakan tingkatan penyumbang angka pengangguran terbesar dibandingkan tingkat pendidikan lainnya. Lebih lanjut, dari total angka pengangguran di tingkat SMK yang ada di Kabupaten Trenggalek, diketahui bahwa angka pengangguran didominasi oleh laki-laki dengan jumlah 3.600 dan wanita 690.
“Dari data yang sudah ada, memang untuk lulusan di tingkat SMK paling mendominasi. Dari total 4.290, terdiri dari 3.600 lulusan SMK laki – laki, dan 690 lulusan SMK wanita. Sementara itu, dari tingkat pendidikan yang paling banyak mendapatkan pekerjaan yakni lulusan tingkat SD dengan total 204.173 orang atau sekitar 53,90%,” pungkas Deni. (mil/yan)